diklat pendidikan

GGDN MASTER !

Posted on

Keterangan foto tidak tersedia.

Gimana sih caranya bisa jadi narasumber di seminar, Diklat Online dan kegiatan-kegiatan Grup Guru Dahsyat Nusantara ? itu pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya

Seiring penambahan kegiatan-kegiatan GGDN baik diklat Online, seminar Online, Kelas online Menulis, kelas Bisnis dan lain-lain, tentu membutuhkan SDM yang tak sedikit sebagai narasumbernya

Akhirnya nyambung juga pertanyaan diatas tadi dengan apa yang sedang kami butuhkan, sebelumnya saya perkenalkan dulu ya beberapa narasumber yang sudah sering mengisi di Diklat Online GGDN antara lain :

 Agus Sampurno, coach dari materi Menjadi Guru Kreatif
 Rohdian Al-ahad,MNLP coach dari materi Hypnoteaching
 Kak Jendro coach Mendongeng
 Mahfudz Roji,MNLP coach dari materi Graphology
 Tryas Wardani Nurwan coach dari materi Media Pembelajaran
 Sitti Nurwana, M.Pd coach dari materi Revisi K-13
 Witra, S.Pd coach materi Penelitian Tindakan Kelas
 Sambadar,Cht,S.Pd coach materi Teacher Trainer
 Ali Usman,SS,M.Pd coach materi Menjadi Guru Berprestasi
 Tata Subrata, S.Pd coach materi Videoscribe
 Arnold Lukito,S.Psi coach materi Assesment Online
 Nurus Sawawati Annisa,S.Pd coach materi 30 Hari Menulis Buku
 Diana M,S.Ag coach materi Menulis Novel
 Erza Surya Werita, S.Pd coach materi Menulis Puisi
 Aris Arianto,S.Pd coach materi Google Classroom
 Sri Pudji Astuti,M.Pd coach materi Manajemen Sekolah
 Neysa Nadia,S.Psi coach materi Telegram untuk Pembelajaran
 Arif Syukur,S.Pd coach materi Power Point
 Aldi Qoridatullah,S.Pd coach materi TTS untuk Pembelajaran
 Eva Rahmawati,S.Pd coach materi Video Promosi Sekolah
 Nurlela,S.Pdi coach materi Teacher Preneur

Dan masih banyak yang lainnya…..

Bagi Anda yang senang berbagi ilmu dan ingin menjadi bagian dari narasumber GGDN Anda bisa join dalam grup ini —> t.me/ggdnmaster

Dalam grup tersebut kita akan membahas materi-materi apa saja yang akan diseminarkan sekaligus Anda bisa bergabung menjadi narasumbernya

Ok itu aja jawabannya ya…

Semoga kita berjodoh di GGDN MASTER….hehehe…

Salam dari saya,

Riswanto
CEO Grup Guru Dahsyat Nusantara

Diklat Online, semianar guru

Jangan Baper !

Posted on

Duh gimana yah, sudah resign dari pekerjaan padahal udah enak kerjanya dapat gaji tetap, tunjangan dll tapi mau bagaimana lagi gue udah terlanjur memutuskan untuk mulai fokus berbisnis, udah setahun belakangan ngajalanin bisnis, kadang untung kadang rugi, gue harus berpikir setiap waktu gimana agar setiap harinya ada uang masuk, beda saat gue jadi pegawai dulu nggak pernah mikirin yang kayak gini, pokoknya setiap awal bulan gue dapat gaji….hehehe

Ya semuanya sudah terlanjur Ibarat mandi gue udah basah-basahan, sempat sih terpikir kalau gue mau balik lagi jadi karyawan, nggak pusing mikirin buat bayar orang lain, nggak mikirin kerugian dll,

6 tahun di SD, 3 tahun SMP, 3 Tahun SMA, 5 Tahun kuliah, woow…17 tahun gue belajar yang ujung-ujung untuk jadi karyawan…hadewh,,,,,,

Bukan salah sekolahnya sih,,,,
tapi memang gue merasa gue sekolah dididik untuk jadi pekerja, dididik untuk dapat nilai bagus dah itu kerja diperusahaan besar, ya sebagian besar teman-teman gue ada yang bekerja di perusahaan, ada yang jadi PNS, dan yang mau jadi pengusaha setelah sekolah jarang banget, mungkin 1000 : 1

Sempet gue berpikir, kenapa yah Negara yang kayak raya ini, kok belum bisa mensejahterakan rakyatnya, pulau-pulau dengan beraneka ragam kekayaannya, hasil laut, hutan, tambang dan berbagai kekayaan lainnya, yang lebih meniris hati lagi, sebagian besar perusahaan-perusahaan swasta dimiliki oleh pihak asing dengan kata lain orang pribumi hanya menjadi pekerjanya saja

17 tahun dididik untuk memiliki mindset sebagai seorang pekerja sudah sangat melekat kuat di otak gue, selama sekolah nggak mikir gimana dapat penghasilan, yang penting belajar dapat nilai bagus dah itu ngelamar kerja atau ngelamar jadi PNS, itu yang sebagian besar dilakukan oleh generasi terdidik saat ini

Era globalisasi atau perdagangan bebas bukan lagi rancangan tapi memang sudah kita rasakan saat ini, ribuan bahkan puluhan ribu tenaga kerja asing berdatangan ke negeri kita, mereka bersaing dengan penduduk pribumi untuk mencari sesuap nasi, bukan hanya sekedar datang ke negara kita tapi mereka sudah dibekali dengan berbagai keterampilan kerja

Ucapan 90% kekayaan Negara kita yang katanya dikuasai oleh 10% minoritas bukanlah omong kosong, tapi sudah menjadi sebuah realita, sistem pendidikan yang menekankan peserta didiknya untuk menjadi pekerja sudah semestinya di evaluasi , betapa banyak lulusan-lulusan sekolah bahkan perguruan tinggi namun hanya menjadi pengangguran mereka tak mampu bersaing dengan pekerja-pekerja asing

Kalau kondisi ini terus dibiarkan bukan tak mungkin ungkapan menjadi babu dinegeri sendiri akan menjadi sebuah kenyataan yang lebih parahnya lagi akan memberikan image buruk buat negara kita , maka sudah selayaknya pendidikan kewirausahaan menjadi kurikulum wajib dalam sebuah pendidikan

Bahkan bagi seorang muslim kita perlu mengkaji sejarah bagaimana keteladanan Rasulullah SAW yang semenjak kecil sudah menjadi seorang pebisnis, bahkan menurut sejarah beliau lebih lama berprofesi menjadi pengusaha ketimbang menjadi seorang Rasul, dan sebagian besar sahabat Rasulullah yang paling dekat dengan beliau adalah juga seorang pengusaha

Akhirnya sempat terpikir, gue baru setahun lebih menjadi pengusaha udah mewek alias baper, baper saat closingannya nggak ada, baper saat ditinggalkan pelanggan, dan baper-baper lainnya, tapi gue nggak pernah baper 17 tahun didik memiliki mindset pekerja….hehehe

Jadi pengusaha nggak boleh baperan, nanti nggak ada transferan

Jadi pengusaha nggak boleh baperan, nanti sepi orderan

Jadilah pengusaha tangguh….

Jadilah pengusaha yang kuat….

Ingat sebuah hadits…..
“Sebaik-baik kekayaan itu yang dimiliki oleh orang sholeh”

Kalau dengan berbisnis engkau bisa membantu banyak orang maka bertahanlah

Kalau dengan berbisnis sedekahmu makin meningkat maka teruskanlah

Nggak perlu dengar cibiran orang,……

Buat orang yang meremehkanmu menyesal….

Buktikan dengan kamu menjadi pengusaha kamu dapat membantu orang lain, bisa bersedekah sebanyak yang kamu mau

Teruslah berusaha dan iringi dengan do’a

====== Sukses Telah Menunggumu========

Untuk sahabatku dari Mentor Bisnismu
Riswanto

 

Diklat Online, semianar guru

Bagaimana Mengubah Takdir ?

Posted on

Tadi pagi dengar ceramah dari seorang ustadz dalam sebuah forum kajian ba’da shubuh di Masjid daerah Jakarta utara, pembahasannya tentang Qodha dan Qodar, beliau memaparkan pengertian dari qodho dan Qodar, dan beberapa kekeliruan tentangnya

Qodha itu sendiri adalah takdir yang telah Allah tetapkan 50rb tahun sebelum bumi dan langitdiciptakan, Subhanallah,….

Jadi sebelum kita ada di bumi semua sudah ditetapan oleh Allah SWT, sedangkan qodar itu sendiri takdir yang sudah terjadi, baik ataupun buruk itu semua dari Allah SWT

Dalam ceramahnya Ustadz juga mengkisahkan bahwa pernah Rasulullah menguburkan sahabatnya, setelah selesai dikuburkan beliau berkata “ Ketahuilah bahwa Allah telah menetapkan tempat duduknya mayit ini sebelum ia dilahirkan” ada salah seorang sahabat yang bertanya Ya Rasulullah kalau Allah sudah menetapkan takdir kita di neraka atau di Syurga buat apa kita berbuat baik, toh pada akhirnya Allah juga yang menentukannya”

Rasulullah menjawab “Teruslah berbuat baik, berbuat baik, berbuat baik sampai akhir hidupmu hingga engkau mati dalam berbuat baik karena disitulah takdirmu”

Seperti dalam surat Ar’Ra’ad ayat 11 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah kedaannnya sendiri”

Sedangkan takdir dibagi menjadi 2 yaitu takdir Muallaq (takdir yang bisa diubah) dan Takdir Mubram (Takdir yang sudah tidak bisa diubah)
Beliau juga menerangkan pada kami beberapa sarana yang bisa merubah takdir yaitu, Do’a, Berbuat Baik, Silaturrahim, Sedekah dan Lailatul Qodar

Mengenai sedekah itu sendiri saya teringat dengan sebuah program pembagian Nasi bungkus pada hari Jum’at, kami dari Pengurus Grup Guru Dahsyat Nusantara sedang merancang program Sedekah Jum’at, program yang kegiatannya untuk pembagian nasi bungkus setiap hari jum’at

Kenapa hari jum’at ?

Dalam sebuah riwayat Rasulullah pernah bersabda “Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari jum’at. Pada hari itu Adam Alaihis salam diciptakan, dimasukan kedalam syurga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari jum’at (Riwayat Muslim)

Rasulullah juga pernah bersabda “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari jum’at, maka perbanyaklah sholawat kepadaku didalamnya “ (HR.Abu Dwawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

Dihari jum’at berkumpul kaum muslimin di masjid-masjid untuk mengikuti sholat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah jum’at yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia.

Ibnu Qoyyim Al-jauziyah rahimallah menyebutkan hari jum’at memiliki 33 keutamaan. Bahkan Imam Assuyuti menyebutkan ada 1001 keistimewaan

“Di hari jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang muslim melakukan sholat didalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala niscaya permintaannya akan diakabulkan ‘ Lalu beliau member isyarat dengan tangannya yang menunjukan sedikitnya waktu itu“ (HR. Bukhari dan Muslim)

Ibnu Qoyyim berkata, “Sedekah di hari jum’at dibanding dengan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah dibulan Ramadhan dibanding sedekah dibulan selainnya”

Kenapa sedekah nasi ?

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “Tiga perkara siapapun yang ada padanya kelak akan dinaungi oleh Allah SWT dibawah Arsy-Nya pada hari kelak tiada ada naungan kecuali naunganNya yaitu : Berwudhu pada cuaca dingin, mendatangi masjid walau gelap, dan memberi makan orang yang kelaparan”

Betapa mulianya jika kita bisa menjadi bagian dari orang-orang yang bisa memanfaatkan kemuliaan hari jum’at dengan bersedekah dihari itu

Mohon do’anya insya Allah mulai bulan Maret 2019 saya dan TIM GGDN berencana menggalang program sedekah jum’at dengan membagikan nasi bungkus ba’da sholat jum’at dibeberapa masjid, tentunnya do’a dan donasi dari sahabat semua insya Allah akan menunjang keberhasilan dari program ini

Program sedekah jum’at ini terselenggara atas kerja sama GGDN dibawah naungan Yayasan Guru Nusantara dengan semua calon donator, untuk melihat program-program GGDN charity Anda bisa bergabung di grup
GGDN Charity—> t.me/ggdncharity

Atau bisa menghubungi ibu Rita Asminarseh selaku PJ dari Program ini
di—> wa.me/6282194174250

Sekali lagi mohon do’a dari semuanya untuk kelancaran program ini, semoga kita menjadi bagian orang-orang yang gemar bersedekah…..

Mendidik di Era 4.0

Posted on

Gambar mungkin berisi: 1 orang, duduk dan luar ruangan
Bermain di lapangan di waktu sore menjadi rutinitas harian anak laki-laki saya yang bernama Muhammad Alif, beruntung jarak antara lapangan dengan rumah tidak teralu jauh, sehingga saya bisa mengawasinya dan menemaninya bermain dilapangan, seperti kebanyakan anak-anak lainnya bermain sepak bola menjadi permainan kegemarannya, sesekali bermain petak umpet, saling kejar dengan teman-temannya

Pernah sekedar iseng sambil menemaninya bermain saya bertanya pada Alif, Lif kalau sudah besar mau jadi apa ? Iapun menjawab “ Mau Jadi penghafal Al-qur’an dan Youtuber”

Haa….. kaget bercampur senang mendengarnya, senang karena ia ingin menjadi penghafal Al-qur’an dan kaget dengan jawabannya yang ingin juga jadi youtuber, semoga youtuber untuk hal yang baik,

Heran tuh anak tau istilah dari mana youtuber, di usianya yang kini berumur 7 tahun dan sudah kelas 1 SD, kok bisa anak seusia seperti Alif menjawab seperti itu, tau darimana tuh anak ?..hehehe

Di Era digitalisasi yang sedang tenar-tenarnya dengan sebutan era 4.0, era dimana internet menjadi momok dalam segala hal, dengan kecepatan koneksi internet semua dengan mudah dijangkau, di tahun 90an kemajuan internet tak secapat saat ini, dulu Handphone kabel menjadi raja dieranya dan digantikan dengan smartphone tanpa kabel dengan segala kecanggihannya

Dulu televisi menjadi raja tontonan di eranya namun sekarang, bisa jadi youtube menjadi raja di era saat ini, akses internet yang cepat dan tingginya pengguna smartphone menjadi 2 mata uang yang saling melengkapi

Semakin mudahnya akses internet menjadi penanda dimulainya era 4.0, sekarang apa-apa tinggal klik, berbagai aplikasi menawarkan berbagai kemudahan untuk memanjakan penggunanya

Disatu sisi ini menjadi peluang dalam percepatan teknologi namun disisi lain menjadi ancaman, betapa tidak dengan mudahnya akses internet maka akan mengurangi penggunaan jasa manusia, memangkas peranan manusia yang digantikan mesin ataupun robot

Disisi lain kekhawatiran akan terbentuknya pola pikir serba instan tanpa mau melalui prosesnya, dan saat ini munculah istilah zombie yaitu seseorang yang terlalu sibuk dengan smarrphonenya tanpa memperdulikan lingkungan sekitar

Kalau saja saat ini anak-anak sekarang sudah lihai dengan smartphonenya tanpa bimbingan orang tuanya, maka 10 atau bahkan 5 tahun mendatang, pertumbuhan zombie-zombie 4.0 akan semakin meningkat…hehehe

Memang kita tak akan bisa membendung era 4.0 yang semakin melaju cepat, namun kita bisa membendung diri dan anak-anak kita dari pengaruhnya sejak dini, maka bekal pengetahuan saja tidak cukup untuk membendung itu semua, tentu sebaik-baik pembekalan adalah bekal ilmu agama yang mesti ditanamkan sejak dini

Betapapun derasnya zaman yang akan mereka lalui nantinya, ketika ilmu agama sudah ditanamkan sejak dini, maka hal itu bagaikan benteng yang kokoh yang akan melindunginya

Seperti halnya Lukman yang berpesan kepada anaknya

“ Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “ Wahai Anakku ! Janganlah engkau mempersekutukan Allah,sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar” ( Qs.Lukman : 31)

“(lukman berkata), “Wahai Anakku ! Laksanakanlah sholat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting” (Qs.lukman : 17)

Betapa indah yang dipesankan lukman kepada anak-anaknya, sebuah pesan yang sarat dengan makna, bukan pesan klasik keduniaan yang biasa orang tua pesankan kepada anak-anaknya…..

Semoga kita bisa menjaga anak-anak dan keluarga kita dari derasnya tantangan zaman………

Jangan Serakah !

Posted on Updated on

Gambar mungkin berisi: 1 orang
Event seminar tinggal seminggu lagi, duh gimana yach agar bisa mengajak peserta agar lebih banyak lagi, kalau pesertanya kurang dari 50 menurut perhitungan saya nggak bakal nutup nih biayanya, buat sewa gedung, buat konsumsi, buat transport narasumber dan biaya operasional panitia, harus lebih gencar lagi nih usahanya, dimana salahnya ya…..

Bingung euiy……

Itulah bahan obrolan yang saya diskusikan dengan teman kampus saya dulu, lama nggak ketemu sekitar 5 tahunan, teman kuliah di jurusan ekonomi, cuma kami harus berpisah di semester 4 karena ada masalah dengan kampus, akhirnya ia tidak melanjutkan kuliah

Meskipun ia tidak melanjutkan kuliahnya hingga selesai namun pengalaman hidupnya jauh lebih banyak dari saya, kalau bisa dibilang saya teoritis nah dia lebih banyak ilmunya dilapangan, bergaul dengan banyak orang dan senang berkomunikasi membuat dirinya lebih luwes dan komunikatif, sangat berbeda dengan saya yang lebih study oriented dan jarang bergaul…hehehe

Singkat cerita saya berkunjung ke rumahnya yang lumayan jauh dari tempat tinggal saya, namun dengan niatan silaturahim jarak tidak menjadi alasan yang berarti, tujuan saya hanya ingin bertukar pendapat, karena menurut saya dia orang yang sangat komunikatif dan enak diajak tukar pikiran, sejak kami kuliah bareng dirinya dikenal orang sebagai konsultan kehidupan, meskipun masih terbilang muda tak jarang orang yang lebih tua sering meminta pendapat padanya

Setelah kami ngobrol ringan saling menanyakan kabar dan bercerita pengalaman, akhirnya ia langsung bertanya “ ngomong-ngomong ada hal penting apa nih yang mau kita bicarakan” ia paham pasti kalau saya berkunjung ke tempatnya pasti ada hal yang sangat penting yang ingin kami diskusikan bersama, ya pastinya saya selalu mendapat jalan keluar dari obrolan yang kami bicarakan

“ Begini, seminggu lagi saya ada event untuk menyelenggarakan seminar pendidikan, cuma pesertanya masih belum mencapai target nih gimana yah ?”

Oh gitu, gini-gini gue lihat lu sering posting di facebook dan medsos tentang seminar, apa itu yang lo maksudkan ?

Ya benar sekali, jawab saya…

“Kalau gue perhatikan kayaknya lu hendel semua tu kerjaan di event seminar lu, yang promosi lu, yang jadi narasumbernya lu,”
Ya habis gimana lagi gue bingung siapa yang bisa bantu gue, jadi yang gue kerjakan aja semuanya (Jawab saya)

“Gini, gini kalau gue boleh bilang lu tuh serakah banget,….

Jleb…hahaha

Serakah gimana ?

Nah lu kan narasumbernya, masa lu lu juga yang kerjaan promosinya, buat brosurnya dll

Lu bagi dah pada yang lain, meskipun lu bayar orang lain, nggak apa-apa bagi-bagi kerjaan bagi-bagi rezeqi buat orang lai, nggak usah serakah lu kerjain semua…

Lu yang ngerasain sendirikan gimana ribetnya lu kerjain semua…

Dan saran gue lu minta bantuan orang lain, lu bayar juga, lu fokus jadi narasumbernya aja, meskipun lu mau bantu promosi nggak apa-apa tapi ingat itu bukan tugas utama lu…

Kalau dipikir-pikir iya juga sih, gue yang buat brosur, gue narasumbernya, gue juga yang bantu pas diacara…hemmm ada benarnya juga dia bilang gitu

Setelah pembicaraan selesai akhirnya saya pamit pulang, mau segera action bagi-bagi tugas sekaligus bagi-bagi rezeqi buat yang lain….hehehe

Memang dalam sebuah event ataupun organisasi mesti ada pembagian tugas, begitu juga dalam sebuah bisnis bagi–bagi proyek buat yang lain selain agar lebih mudah karena dikerjakan banyak orang juga sarana bagi-bagi rezeqi..hehehe

Konsep saling bekerja sama, saling membantu memang sudah seharusnya menjadi prinsip dalam apapun, baik itu bisnis, pekerjaan ataupun yang lainnya

Sebagai contoh Anda sebagai pengusaha Anda punya produk anda jual sendiri misal harganya 1 Jt, Anda dapat untung sebesar 200 rb, ya untung itu hanya buat Anda sendiri, coba kita buat konsep bagi hasil, Anda menawarkan teman Anda misal 5 orang dengan konsep bagi hasil harga produk tetap 1 jt, cuma anda bagi hasil buat teman Anda, misal bagi hasilnya 50% 50% dia dapat 100rb Anda dapat 100rb, artinya jika ada 5 orang yang membantu Anda, Anda dapat 500rb

Nah dari sini saya baru menyadari akan keuntungan dari bekerja sama, nggak semua kita ambil apalagi jika sudah terjangkit sifat serakah, yang lain nggak boleh biar saya aja yang kerjakan dan cuma saya yang dapat untung.

Nah inilah yang seharusnya kita hindari
Dari sinilah saya menerapkan konsep bagi hasil kepada teman-teman saya di Tim Grup Guru Dahsyat Nusantara,

Jika Anda tertarik untuk bekarja sama dengan saya Anda bisa join
disini—> t.me/tanyatimresellerggdn

Semoga kita bisa saling bekerja sama dan saling menguntungkan….

Pendidikan yang Tertukar !

Posted on Updated on

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih

Pagi ini sempat berpikir saat ini bagaimana peringkat pendidikan negara-negara di dunia, lalu coba saya cari artikel di google, dan ketemu hasilnya

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Social Progress Imperative ditemukan bahwa Negara-Negara di Asia terus mengalami pertumbuhan dari segi kualitas pendidikannya.

Ini terukur dari beberapa faktor seperti tingkat keaksaraan dewasa, kemauan pendaftaran ke sekolah dasar, kemauan pendaftaran ke sekolah menengah, dan kesetaraan gender di dalam pendidikan.

Berikut adalah paparan dan hasilnya :
1. Korea Selatan
2. Jepang
3. Singapura
4. Hongkong
5. Finlandia
6. Inggris Raya (UK)
7. Kanada
8. Belanda
10. Polandia
11. Denmark
12. Jerman
13. Rusia
14. Amerika Serikat
15. Australia
16. New Zealand
17. Israel
18. Belgia
19. Republik Ceko
20. Swiss

Padahal terakhir yang saya tahu bahwa negara dengan peringkat pendidikan terbaik yaitu Findlandia, sekarang berada di peringkat kelima..hehehe

Entah apakah penelitian ini sesuai kebenarannya atau tidak, tapi yang pasti jika penelitian itu diadakan setiap satu tahun sekali pastinya akan ada perubahan-perubahan seperti data diatas.

Lalu bagaimana dengan pendidikan masa lalu dizaman kejayaan islam? lalu metodenya seperti apa ? mungkin baiknya kita simak dulu

Islam pernah berjaya lebih dari 13 abad lamanya dan menguasai hampir 2/3 dunia.
Sampai saat ini belum pernah ada peradaban yang mampu bertahan melebihi kejayaan islam.

Termasuk Amerika yang baru beberapa tahun saja menjadi negara adi daya, dan kini juga telah terlihat tanda-tanda keruntuhan Amerika.

Bukan hanya itu saja peradapan islam sampai keseluruh penjuru negri bangunan-bangunan juga para ilmuwan yang dilahirkan pada masa itu.

Salah satunya adalah penemu alat-alat kedokteran yang pertama kali dilahirkan pada masa islam yaitu ibnu sina Ia meninggalkan sekitar 267 buku karyanya.
Al-Qânûn fi al-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.

Beberapa nama lain adalah Ibn Rusyd (terkenal di Barat sebagai Averous); seorang filosof, dokter sekaligus pakar fikih dari Andalusia. Al-Kulliyât, salah satu bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran, berisi kajian ilmiah pertama mengenai fungsi jaringan-jaringan dalam kelopak mata.

Ada juga az-Zahrawi, kelahiran Cordova. Ia adalah orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya berupa eksiklopedia pembedahan dijadikan referensi dasar dunia kedokteran dalam bidang pembedahan selama ratusan tahun.

Kemudian ada al-Khawarizmi, ahli matematika sekaligus penemu angka nol dan penemu salah satu cabang ilmu matematika, Algoritma, yang diambil dari namanya. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi (770-840) lahir di Khwarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (sekarang Uzbekistan) tahun 770 masehi.

Pengaruhnya dalam perkembangan matematika, astronomi dan geografi tidak diragukan lagi dalam catatan sejarah.

Pada masa-masa ‘kemunduran’-nya pun, peradaban Islam tetaplah mengagumkan. Sejumlah dokumen di sejumlah museum di Turki adalah di antara saksi bisu keagungan peradaban Islam masa lalu.

Wow… islam pernah berjaya selama 13 Abad, tentu ini bukanlah suatu hal yang mudah, tentunya ada sebuah metode pendidikan yang luar biasa sehingga bisa seperti ini, belum lagi ilmuan-ilmuan islam yang luar biasa hingga kini ilmunya masih dipelajari diberbagai universitas di dunia

Lalu bagaimana cara Rasulullah SAW sebagai seorang pendidik yang mampu mencetak sahabat dan ilmuan islam yang luar biasa sehingga ilmunya terus dipakai hingga saat ini

“Jundub bin Abdillah Al Bajali berkata: Dulu kami saat bersama Nabi shalallahu ‘alaihi Wassalam masih berusia remaja, kami belajar Iman sebelum kami belajar al-Quran. Ketika kami belajar al-Quran, maka bertambahlah iman kami. Dan kalian hari ini belajar al-Quran sebelum Iman.”

Menurut Ustadz Budi Ashari lebih jauh ia menjabarkan lima urutan metode pendidikan dalam Islam.

Pertama iman sebelum al-Qur’an.
Kedua pendengaran sebelum penglihatan. ketiga, hati sebelum akal.
Keempat, membaca sebelum menulis.
Terakhir, menghapal sebelum menganalisa.
“Itulah kunci-kunci prestasi dalam Islam,

Lalu timbul pertanyaan masihkah metode yang diajarkan Rasulullah SAW masih digunakan pada kurikulum disekolah ?

kita lebih kagum dengan sebuah penelitian Negara-negara barat dengan berbagai metodenya , padahal jauh sebelum itu islam sudah mengajarkan kepada kita metode yang paling baik dan terbukti

Sehingga seperti yang kita lihat saat ini, umat islam sudah jauh tertinggal bahkan terbelakang, karena mereka sudah lupa dan meninggalkan cara yang Rasulullah SAW ajarkan yang benar-benar sudah terbukti hasilnya…..

Bahkan yang lebih memprihatinkan umat islam berlomba-lomba mengikuti metode pengajaran ala barat yang jauh dari nilai-nilai islam……

Padahal kita punya panduan berupa Al-qur’an yang jelas-jelas menjadi panduan sahabat dan ilmuan islam, namun umat islam sudah melupakan dan meninggalkannya….

Maka kejayaan islam tak akan pernah kembali sebelum umat islam kembali pada metode pengajaran Rasulullah SAW….

Saat negara barat mempelajari dan meniru metode pengajaran umat islam zaman dahulu umat islam malah makin menjauh dari ajarannnya…Haduwh.

Wallahu’alam Bishowab