diklat guru
Pesan CintaNya ?
Masih ingat peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ? Sebuah peristiwa besar yang intinya Rasulullah SAW mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT untuk menyampaikan perintah sholat, meskipun masih banyak lagi cerita dalam perjalanan ini yang bisa diambil pelajaran, bagaimana perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (Mekkah ) menuju Masjidil Aqsho di Palestina lalu naik ke langit ketujuh Sidratul Muntaha
Banyak kisah menarik dalam perjalanan tersebut Rasulullah SAW yang ditemani oleh malaikat Jibril menuju langit pertama hingga ke langit ketujuh, dalam perjalanan tersebut Rasulullah SAW bertemu dengan para Nabi, Sebelumnya Rasulullah SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menjalankan sholat sebanyak 50 rakaat namun atas beberapa anjuran para nabi akhirnya Rasulullah SAW kembali menghadap Allah SWT agar diberikan keringanan agar dikurangi jumlah rakaat sholatnya hingga akhirnya menjadi 17 Rakaat atau 5 waktu sholat
Selain itu pengalaman Rasulullah SAW dalam peristiwa itu bersama malaikat jibril Allah memperlihatkan syurga dan nerakaNya, dan beragam kisah di dalam kedua tempat itu, sepulangnya Rasullah SAW langsung mengumpulkan kaumnya dan menceritakan peristiwa tersebut, beragam tanggapan dari mereka yang intinya ada yang mempercayainya dan tak sedikit yang akhirnya menganggap Rasulullah SAW sebagai orang gila
Disinilah tersaringnya iman dari kaumnya ada yang bertambah imannya dan tak sedikit yang akhirnya murtad dari agama islam, yang pada awalnya Rasulullah SAW dianggap orang yang sangat terpercaya namun karena imannya tipis tak sedikit yang pada akhirnya meragukan keaslian peristiwa itu karena memang secara normal perjalanan dari Baitullah (Mekkah) menuju Al-Aqsho (Palestina) nggak mungkin bisa dicapai hanya dalam waktu semalam, inilah pertaruhan iman mereka
Hikmah besar dari peristiwa tersebut bahwa umat islam mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan sholat dalam 5 waktu sebanyak 17 rakaat, bayangkan jika bilangan rakaatnya seperti yang semula sejumlah 50 rakaat, yang 17 rakaat aja masih banyak yang melalaikannya, Masya Allah semoga kita tidak termasuk di dalamnya
Teringat dengan sebuah syair lagu yang berbunyi sholat shubuh ketiduran, zuhur sibuk kerja, Asar dalam perjalanan, Magrib baru pulang kerja, Isya kecapean yang intinya tak ada waktu untuk melaksanakan sholat, padahal ngakunya orang islam tapi sholat ditinggalkan…hehehe
Padahal jika kita ingat bagaimana kisah Rasulullah SAW dalam perang dan keadaan sesulit apapun beliau tetap melaksanakan sholat, tentu kita pernah mendengar saat sahabat bertanya pada Aisyah istri Rasulullah SAW, “ wahai Ibunda Aisyah bagaimana sholat Rasulullah” ? Ibunda Aisyah menjawa bahwa ia pernah melihat Rasullullah SAW melaksanakan sholat hingga kakinya bengkak dan ia bertanya “ Wahai Rasulullah bukankah Allah SWT telah menjaminmu masuk ke Syurga ?” lalu Rasulullah SAW menjawab apakah aku tidak boleh bersyukur
Seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Hudzaifah berkata “ Aku mengerjakan shalat bersama Rasulullah SAW, lalu beliau memulainya dengan membaca surat Al-Baqoroh, aku menyangka bahwa beliau akan ruku’ ketika sampai pada ayat keseratus”
Ia (Hudzaifah) berkata “ ternyata beliau melanjutkannya, lalu aku menyangka bahwa beliau akan membaca surat tersebut pada satu rakaat saja, tetapi beliau tetap melanjutkannya dan mengawalinya dengan membaca surat An-nisa.
Kemudian beliau membaca surat Al-imran beliau membacanya dengan tartil (perlahan-lahan) lalu setelah itu beliau ruku, lamanya ruku beliau sama seperti berdirinya, dan lamanya sujud beliau sama seperti berdirinya
Bisakah kita membayangkan lamanya Rasulullah SAW ketika sholat ?
Bagaimana dengan sholat para sahabat dan ulama terdahulu ?
Diriwayatkan dari sa’id bin al-musyyab, ia berkata, “Umar RA gemar melaksanakan sholat pada tengah malam.”
Diriwayatkan dari Muhammad Ibnu Sirin, ia berkata, “Tamim ad-Dari mengkhatamkan al-qur’an seluruhnya dalam satu raka’at.”
Diriwayatkan dari Ibnul Munkadir, ia berkata, Jika aku melihat “Abdullah bin az-zubair tengah mengerjakan shalat, maka seakan-akan aku melihat satu batang pohon yang tertiup angin sedangkan meriam jatuh dimana-mana.” Sufyan berkata, “Dan ia sama sekali tidak memperdulikannya.”
Diriwayatkan dari Bard maula Sa’id al-Musayyab, ia berkata, “Tidaklah shalat dikumandangkan selama empat puluh tahun melainkan Sa’id selalu ada di dalam masjid.”
Lalu bagaimana dengan kita ?
Berapa banyak diantara kita yang melalikan panggilan Allah SWT, saat azan berkumandang kita masih disibukan dengan pekerjaan, disibukan dengan perdagangan dan berbagai urusan-urusan dunia lainnya, saat sang muadzin melafalkan Allahu Akbar Allahu akbar maka sesungguhnya tidak ada melebihi kebesaran Allah disitulah kita harus bisa meninggalkan semua urusan dunia untuk memenuhi dzat yang maha besar,
Hayya Alal falah maka orang-orang yang shalatlah yang akan meraih kemenangan yang sesungguhnya ia menang dalam mengalahkan semua nafsunya untuk memenuhi panggilan Allah yang maha besar
La haula wala quwwata illa billah
Mintalah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat
Tetaplah !
Tetaplah berprasangka baik meskipun terkadang keadaan tak sebaik dari apa yang kau inginkan karena ALLAH sesuai dengan prasangka hambanya
Tetaplah konsisten saat engkau memiliki tujuan karena terkadang terwujudnya impian datang saat diakhir waktu dan engkau tak pernah tau kapan datangnya
Tetaplah mencintai orang-orang yang membencimu karena terkadang yang benci berubah menjadi cinta karena ketulusan dan kebaikan orang yang dibencinya
Tetaplah bersabar karena sesungguhnya dalam kesabaran ada ujian yang akan mengangkatmu ke derajat ketakwaan yang lebih tinggi
Tetaplah berbuat baik meskipun kau belum mendapatkan balasan dari apa yang engkau kerjakan karena sesungguhnya Allah akan membalas sekecil apapun perbuatan kita
Tetaplah berkata yang baik meskipun pahit kenyataaannya namun yakinlah sesuatu yang diawali dengan yang baik pasti berujung dengan yang baik, dan begitupun sebaliknya sesuatu yang diawali dengan keburukan maka pasti ujungnya adalah keburukan
Tetaplah tersenyum dan awali harimu dengan penuh kesyukuran meskipun kehidupanmu terlalu berat dengan masalah namun yakinlah yang besar itu Allah bukan masalahmu
Tetaplah bisa merasa bukan merasa bisa, karena terkadang yang merasa bisa belum tentu ia benar-benar bisa karena hilangnya bisa merasa pada dirinya
Tetaplah berjalan dalam sebuah keyakinan tak perlu engkau hiraukan hirauan orang yang tak menyukaimu karena sebenarnya ia ingin dirimu celaka dan tak bisa menggapai apa yang engkau cita-citakan
Tetaplah berpikir dan jangan biarkan pikiranmu dibuai angan-angan kosong tanpa arti, karena Allah menciptakan kita agar menjadi orang-orang yang berpikir
Tetaplah bergerak, seperti sebuah sepeda ia mesti bergerak untuk tetap seimbang, karena jika kita berhenti untuk menggapai tujuan hidup maka itulah awal dari sebuah kegagalan
Tetaplah menamam pohon meskipun engkau tau kalau besok akan terjadi kiamat, karena bisa jadi dari pohon yang kau tanam itulah yang akan menyelamatkanmu di hari pembalasan kelak
Tetaplah dalam barisan orang-orang yang benar meskipun saat itu kondisimu minoritas, karena Allah tak menilai kuantitas tapi sebuah kebenaran itulah yang akan dinilainya
Untukmu wahai diri…….
3 Langkah Agar Promosi Anda di Facebook Dilirik !
Mungkin ANDA pernah ngalamin sudah posting sana sini tapi belum juga ada yang tertarik, sudah sekian brosur iklan di sebar tapi belum juga closing, inilah yang sebagian besar dialami oleh pebisnis online pemula, mereka mengira dengan banyak posting sana-sini bakal membuahkan hasil yang wah, ya mungkin ada yang nyantol tapi biasanya nggak banyak,,, benar kan ?
Ok langsung aja, kita bahas caranya gimana caranya agar promosi ANDA di Facebook lebih maksimal dan tentunya akan menghasilkan, pada kesempatan kali ini akan saya berikan 3 langkah yang bisa melejitkan promosi ANDA, berikut langkahnya
Pertama Add Friends yang tertarget dan butuh dengan produk ANDA
ANDA ingatkan? pada pembahasan sebelumnya jangan menjual permen pada orang yang sakit gigi, hehehe maka dari itu cerdas-cerdaslah dalam berteman, jika memang tujuan ANDA berjualan maka carilah teman dan bertemanlah dengan mereka yang suka dengan produk yang ANDA jual itu, nah teknisnya ANDA bisa langsung cari teman di grup atau fanfage Kompetitor ANDA, karena disanalah berkumpulnya target market ANDA, ANDA kepoin aja grup fanfage itu lalu add anggotanya..gampang bukan
Atau cara lain yang bisa ANDA lakukan adalah lihat teman-teman dari orang yang suka produk ANDA, karena biasanya seseorang menyukai apa yang disukai temannya itu, kepoin setelah menurut ANDA mereka target market barulah Add menjadi teman ANDA
Dengan begitu teman-teman ANDA adalah orang-orang yang menyukai produk ANDA, maka tentu saja aka nada yang tertarik saat ANDA menawarkan produk yang ANDA jual
Aturan mainnya jangan terlalu agresif dalam melakukan add friend, untuk akun baru cukup 100-200 add perhari, dan jangan terlalu cepat berikan jeda waktu jangan add disatu waktu, misal pagi add 20 orang, siang add 20 orang, sore add 20 orang, malam add 20 orang
Untuk akun yang sudah lama, misal umurnya sudah diatas 2 tahun, bisa add sampai 500 perhari (jika belum ada perubahan dari pihak Facebooknya)
Selain add pertemanan lakukan keaktifan dan interaksi di facebook, jadi fans dibeberapa fanpage, join di grup yang disukai, sering-seringlah memberikan like dan komentar di status teman
Kedua Edukasi Rutin untuk Membangun Branding
Nah setelah langkah pertama sudah ANDA lakukan maka langkah kedua yaitu sering-seringlah melakukan edukasi dari produk yang ANDA tawarkan itu, sehingga mereka nantinya paham apa manfaatnya dan mengapa pada akhirnya mereka harus membeli produk ANDA, prinspinya jadikan diri ANDA solusi atas masalah mereka dan produk ANDAlah yang tepat untuk mereka pilih dari produk yang lain
Edukasi bisa berupa artikel tentang manfaat produk atau hal lain yang pastinya ada kaitannya dengan produk yang ANDA tawarkan itu, anggaplah diri ANDA konsultan yang bisa memberikan solusi buat mereka
Di facebook sendiri berbagai aturan antara edukasi dan promosi ada berbagai pendapat tergantung dari siapa pendapatnya ada yang prinsipnya 9 : 1 artinya 9 kali edukasi 1 kali promosi, ada pendapat lainnya 4:1 artinya 4 kali edukasi 1 kali promosi, tergantung mana yang akan ANDA pakai aja, yang terpenting edukasi harus lebih banyak dari promosinya jangan dibalik ya,,, hehehe
Selain itu bisa juga edukasi berupa status sharing yang dibutuhkan market ANDA, seperti Tips-tips, berita terbaru seputar produk/bisnis ANDA
Ketiga Saatnya Melakukan Promosi
Nah setelah kedua langkah diatas sudah ANDA lakukan maka saatnya promosi dilakukan, tapi ingat promosinya secara soft selling, prinsipnya orang nggak suka dijualin tapi mereka senang berbelanja, maka ANDA harus pelajari cara promosi yang cantik, nggak asal promosi, ANDA bisa pelajari yang namanya ilmu copywriting, sehingga meskipun pada intinya ANDA promosi namun mereka dengan suka rela mau membaca dan pada akhirnya mau membeli produk ANDA
Setelah usaha dan ikhtiar ANDA maksimal maka ujung-ujungnya ya mesti tawakal kepada ALLAH SWT karena yakinlah rezeqi nggak akan tertukar, kita mesti maksimal dalam usaha dan hasilnya serahkan padaNYa, tetaplah optimis tetaplah yakin bahwa hasil tak akan mengkhianati proses…hehehe
Sekian sharing kali ini, jika menurut ANDA tuliskan ini bermanfaat jangan sungkan untuk dishare agar makin banyak yang tercerahkan, ok gitu aja, semoga promosi ANDA makin membuahkan….
Pelaut Ulung tidak Lahir dari Ombak yang Tenang
Syukur Alhamdulilah, tahun ini menjadi tahun ujian besar bagi kami di GGDN (Grup Guru Dahsyat Nusantara) , tahun dimana kami terus diuji dengan banyaknya persaingan dalam penyelenggaraan seminar online pendidikan, setelah 2 tahun berlalu kami berjibaku dengan kegiatan seminar online pendidikan khususnya untuk guru, masih sedikitnya pemain dalam penyelenggaraan seminar online membuat kami merasa diatas awan, terlena dan enggan untuk berinovasi
Dengan banyaknya pemain baru apalagi dinaungi langsung oleh dinas pendidikan tentu bukan hal mudah bagi kami untuk bermain diranah ini, namun kami sudah lebih dulu dan kami mengenal dengan baik medan yang kami lalui, bagi pemain baru tentu dengan semangat yang mengebu-gebu menjadi modal utamanya seperti awal saat kami baru memulainya
Tentu kami sangat senang bahwa saat ini tugas kami untuk peningkatan komptensi guru cukup terbantu dengan datangnya pemain-pemain baru, namun disisi lain ini menjadi tantangan bagi kami untuk bisa terus didepan para pemain baru
Yang kami milki saat ini adalah modal semangat untuk terus berinovasi, karena tanpa inovasi sudah pasti kami hanya tinggal nama, apalagi para pemain baru sebagian kebanyakan berasal dari dinas pendidikan tentu mereka lebih banyak modal lebih banyak fasilitas dan pendukung lainnya
Kegiatan di GGDN sebagian besar seminarnya gratis dan sebagian kecilnya berbayar, kenapa mesti ada yang berbayar tentu kami ingin menyaring mereka-mereka yang benar-benar lebih serius dan komitmen untuk mengikuti seminar ini
Berbagai gempuran seminar gratis dari berbagai instansi tentu menjadi tantangan buat kami, kalau seminar gratis ada pesertanya itu sudah biasa nah kalau yang berbayar tentu perlu perjuangan untuk meyakinkan agar mereka mau ikut dan bukan hal yang mudah, disinilah tantangan bagi kami, kalau hanya mengadakan seminar online gratis itu sudah kami lakukan jauh sebelum mereka melakukannya, dan kami memahami bagaimana memberikan ruang special bagi mereka yang mau ikut secara berbayar
Dengan banyaknya pemain diranah ini, tentu menjadi parameter bahwa seminar online sudah banyak peminatnya dan dengan banyaknya pesaing tentu bagi kami ini sebuah keuntungan bahwa mereka membantu mensosialisasikan program seminar online
Tak semua orang suka yang berbayar begitupun sebaliknya tak semua orang suka yang gratisan, jangan sampai yang gratisan dianggap menjadi hal spele bagi mereka dan dianggap hanya biasa saja, dan masyarakat kita sudah cukup cerdas untuk memilih dan menilai mana yang berkualitas mana yang tidak, dan sudah menjadi hal umum bahwa yang berbayar bisanya punya nilai lebih daripada yang gratis
Secara logika kenapa berbayar ? tentu ada nilai lebih
Meskipun ada sebagian anggapan kenapa ikut yang berbayar kalau ada yang gratis, nah tentu ini anggapan bagi mereka yang tak bisa mengikuti yang berbayar
Bagi mereka yang sanggup akan berkata, mending ikut yang berbayar dengan kualitas yang lebih daripada yang cuma gratisan
Selain itu pemberian secara gratis secara tidak langsung akan membentuk mental gratisan, mereka bisa dapatkan tanpa pengorbanan, dan dalam jangka panjang akan berfek buruk, selalu minta yang gratis dan tidak mau berkorban
Maka mesti berimbang ada yang gratis ada yang berbayar dan masing-masing memiliki segmentasi pasar yang berbeda
Pada akhirnya pasarlah yang ujung-ujungnya menjadi penentu dalam menggambil keputusan apakah layak untuk diikuti atau tidak
Namun sekali lagi berfokuslah pada visi bukan pada persaingan…..
Berlomba-lombalah dalam kebaikan…..
Terima Kasih Telah Bergabung di GGDN
Memang bukan hal mudah bagaimana diawal awal kami mesti meyakinkan para guru untuk ikut serta dalam seminar online ini, apalagi diawal kami hanya menggunakan media WhatsApp, bahwa nyinyiran yang kami terima tidaklah sedikit, mana mungkin sharing via WhatsApp bisa mencetak guru yang kreatif ?
Bagi kami ini sebuah tantangan yang mesti dilewati, biarlah waktu yang akan menjawabnya, sangat wajar bagi kami mengalami fase keraguan, karena memang kami masih baru dan belum banyak bukti yang bisa kami berikan
Teruslah berproses teruslah bergerak, biarlah hasil yang berbicara, ya perjuangan belum berakhir saat ini kami masih terus berproses, dan saat ini kami masih jauh dari kata sempurna, jalan panjang dan rintangan mesti dilewati, nikmati prosesnya aja itu yang selalu kami ucapkan
Apalagi kami bukan lembaga besar yang didanai oleh pemerintah, semua dana yang kami peroleh semuanya dari iuran peserta dan kami kelola untuk kebutuhan operasional, berat memang dari nol kami memulainya tanpa ada bantuan dari pihak manapun, kami ingin berdikari atas usaha yang kami lakukan, karena kami sadar tak mudah meyakinkan para donatur jika kami baru memulainya
Beberapa hikmah yang bisa kami ambil dari perjalanan yang kami lewati saat ini
Pertama, Milikilah Visi besar
Ya visi kami di GGDN menjadi lembaga diklat online pertama dan terbesar di Indonesia, dengan visi ini kami selalu tertantang untuk terus survive dan terus berinovasi, karena kami yakin tanpa inovasi maka itu awal dari sebuah kehancuran organisasi
Kedua, Bentuk Tim Kerja
Dan kita semua tahu kerja sendiri dengan kerja secara bersama-sama pastilah berberda, meskipun makin banyak orang pasti makin banyak masalahnya, tapi yakinlah adanya sebuah tim kerja maka akan semakin mempercepat pertumbuhan sebuah organisasi
Ketiga, Miliki Target
Ya tanpa target kita tidak memiliki semangat untuk menggapai cita-cita dimasa depan, dengan adanya target tentu akan memacu kita dan disinilah terjadinya kompetisi satu dengan yang lain
Dan tentunya masih banyak hal lain yang bisa membuat kami survive hingga saat ini dan
Alhamdulillah terus bertambah orang-orang yang bergabung di Grup Guru Dahsyat Nusantara
Terima kasih para pengurus GGDN
Terima kasih para tim GGDN
Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami
Semoga GGDN bisa terus memberikan solusi dalam peningkatan kompetensi guru.
Apa yang Anda Pikirkan !
Tahukah Anda sejak kemunculan jejaring sosial yang bernama Facebook di tahun 2004 hingga saat ini penggunanya sudah mencapai 2 milyar lebih atau sepertiga dari populasi orang yang ada di dunia ini, jejaring sosial yang bernama facebook ini seakan sudah menjadi tren komunikasi, bayangkan aja Anda bisa berkomunikasi dengan orang lain di berbagai belahan dunia, dengan hitungan detik semua orang yang bisa melihat postingan Anda
Bahkan facebook sendiri sering bertanya “ Apa yang Anda pikirkan “ kita diminta berpikir saat mau memposting… hehehe
Lalu apa yang Anda pikirkan ?
Ada yang hobinya posting photo-photo dirinya atau selfi untuk kesenangan
Ada yang hobinya posting kata-kata curhatan
Ada yang senang menyebarkan berita hoax
Ada yang senang share ilmu dan
Ada pula yang senang berjualan di facebook
Apapun pilhannya tentu kita punya alasannya sendiri, di Indonesia sendiri pengguna facebook aktif sudah mencapai 115 juta lebih wow…..
Apa yang Anda pikirkan ?
Anda setiap bulannya bayar wifi atau beli kuota untuk bisa mengaktifkan internet, itu artinya ada biaya bukan, kecuali Anda pakai wifi gratisan.. hehehe
Setidaknya lebih dari 50rb untuk kouta bahkan jika wifi bisa lebih dari 400rban per bulannya….
Pertanyaanya apakah ini menjadi beban bulanan atau ini menjadi modal jika Anda memang berjualan online ?
Memang negara kita dikenal dengan budaya konsumtifnya, namun setidaknya jika kita mulai berjualan online ini akan mematahkan sedikit demi sedikit budaya tersebut
Banyak yang sudah berhasil dengan berjualan online, dan tidak sedikit yang belum berhasil di dunia online ini
Tentu butuh ilmu dan strategi untuk terjuan dan berjualan di dunia online, karena akan berbeda dengan kita berjualan di dunia nyata
Di dunia nyata kita berjualan langsung bertatap muka sedangkan di dunia online lebih dominan dengan kata-kata
Tentu kita mesti membangun kepercayaan yang super jika bermain di jualan online, karena sangat wajar jika calon pembeli akan ada rasa curiga dengan orang yang belum dikenalnya
Maka kata-kata yang kita gunakan untuk beriklan sangat menentukan produk kita dilirik atau tidak oleh calon pembeli
Apa yang Anda pikirkan ?
Sementara disana sudah banyak orang yang memulai bisnis onlinenya di media sosial sementara Anda masih berpikir bagaimana caranya bulan ini bisa membeli kuota internet…hehehe
Apa yang Anda pikirkan ?
Mau posting dimedos untuk selfi saja atau mulai berjualan ?
Dah itu aja, semoga bermanfat
Guru Level 1
Kita sangat bersyukur akhir-akhir ini sudah mulai pergerakan guru dalam peningkatan kompetensi sudah mulai menjamur, fenomena ini tentu bukan tanpa arti, ada perjuangan yang ingin digelorakan oleh para guru, semangat yang terus meninggi bagaikan kemunculan mata air ditengah kehausan
Berbagai profesi guru, grup-grup belajar dan komunitas guru sedang marak-maraknya mengadakan berbagai seminar dan pelatihan baik secara tatap muka maupun secara online semunya memiliki tujuan untuk peningkatan kompetensi para guru
Tumbuhnya kesadaran di kalangan guru tak lepas dari perjuangan organisasi guru baik yang sudah diakui oleh pemerintah ataupun yang belum, namun semua telah berkontribusi besar dalam dunia pendidikan
Ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ada Ikatan Guru Indonesia (IGI), Ada Grup Guru Dahsyat Nusantara (GGDN) dan yang lainnya, semuanya punya tujuan yang sama untuk membela hak-hak guru dan peningkatan kapasitas dirinya sebagai seorang guru
Tentu saja meskipun tujuannya sama, mereka punya caranya masing-masing, sepanjang tujuannya sama dan caranya baik, ya mesti kita dukung
Apalagi kita saat ini hidup dizaman milenial tentu dibutuhkan kolaborasi satu dengan yang lain, fokus pada persamaan bukan pada perbedaan
Biarlah mereka jalan dengan caranya masing-masing toh setiap orang juga nggak bisa dipaksakan mau ikut yang mana, tentu yang membuat dirinya nyaman itulah yang akan mereka ikuti
Tentu kita perlu bersatu dalam sebuah tujuan namun kita juga mesti toleran dengan caranya masing-masing…
Ibarat sebuah kendaraan maka penumpang mau ikut didalamnya mana yang menurut mereka nyaman, mana kendaraan yang lebih nyaman dan lebih cepat maka itulah yang akan jadi pilihan penumpang
Kita nggak bisa memaksa penumpang masuk kendaraan kita, yang mesti kita lakukan adalah membuat kendaraan kita layak ditempati oleh para penumpang sehingga mereka mau naik kendaraan kita
Apapun organisasinya tetaplah jaga persatuan, cara boleh berbeda namun tujuan tetap sama
Selamat berjuang wahai guru…
Salam dahsyat
Riswanto
CEO Grup Guru Dahsyat Nusantara
Guruku Sayang Guruku Malang ?
Namun disisi lain kebutuhan sehari-hari nggak bisa dinego, maunya sih dapat penghasilan ngajar yang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari tapi apa boleh buat, saya sih setuju banget kalau ngajar itu mesti ikhlas, ya tentunya kalau sudah mapan pasti lebih ikhlas lagi
Realisasi pemerintah untuk mensejahterakan guru emang ada, cuma nggak semua daerah merasakan realisasi itu, nggak semua guru merasakan realisasi itu
Lalu kita harus gimana ?
Jadi ingat seorang tokoh revolusi mesir yang bernama syeikh hasan Al-Banna beliau pernah berucapa apapun profesi kamu tetaplah berniaga,
Nabi Muhammad SAW selain sebagai nabi beliau juga seorang pedagang, dan 9 sahabat beliau yang dijamin masuk syurga sebagian besar diantara mereka juga pedagang
Bahkan seorang ulama termahsyur yang bernama imam abu hanifah beliau selain sebagai ulama, guru juga sebagai pedagang
Ternyata bukan hal yang aneh kalau ada seorang guru tapi dia juga pedagang, coba Anda bayangkan aja kalau Anda sudah punya penghasilan lebih dengan berdagang dan Anda mengajar, tentu Anda lebih nyaman ngajarnya Anda nggak sibuk mikiran bulan ini dapat berapa ?
penghasilan dari ngajarnya cukup apa nggak buat biaya bulan ini ?
Tapi nyatanya tidak sedikit guru yang masih mempermasalahkan hal ini, guru nggak boleh berdagang nanti ngajarnya terbengkalai, toh nyatanya guru yang nggak berdagang juga banyak yang ngajarnya jadi terbengkalai…hehehe
Ya ternyata mindset berdagang masih menjadi barang mahal dikalangan para guru, padahal sebenarnya mereka pasti ingin hidupnya lebih berkecukupan, namun sayangnya kebijakan dari pemerintah masih jauh dari harapan itu
Sebagai seorang guru kita dituntut untuk professional namun kenyataannya tuntutan itu tak sebanding dengan biaya kecukupan bulanan, lalu kalau bukan dengan berdagang untuk mencukupi kebutuhan kita sebagai guru maka kegiatan apalagi ?
Sudah cukup banyak kita mendengar cerita seorang guru yang menderita lantaran sedikitnya upah ngajar yang diterimanya, inilah mindset yang mesti kita ubah, guru mesti mandiri, guru mesti punya kompetensi
Sekarang zamannya era globalisasi guru tak cukup hanya memiliki kompetensi namun ia harus memiliki mindset sebagai seorang wirausaha
Kalau kita belum bisa memutus rantai kemiskinan bangsa ini sudah cukup bagi kita mengajarkan konsep kewirausahaan kepada anak didik kita
Mereka hidup dizaman dimana serangan global industri asing masuk ke negeri ini, mental-mental pengusaha mesti dilatih, mesti mereka miliki, jangan sampai mereka nantinya menjadi kuli dinegeri sendiri
Bayangkan saja, seorang guru punya karya misalnya buku yang ia cetak namun karena ia tak memiliki mental sebagai pengusaha pasti bingung nih buku bagaiman jualnya, hehehe
Ya Guru tak hanya mesti memiliki kompetensi tapi ia juga mesti memiliki mindset seorang pengusaha, dengan dua modal ini menjadi kekuatan guru untuk mencapai diatas rata-rata kebanyakan guru lainnya…
Wallahu’alam Bishowab
Silahkan jika ada tanggapan…. hehehe
2 Tahun Membersamai
Hampir 2 tahun sudah saya dan TIM membersamai GGDN mulai dari sharing pendidikan via Whatspp hingga pindah ke telegram yang Alhamdulilah membernya sudah 11rb lebih, tak banyak yang bisa kami berikan di dunia pendidikan hanya sekedar sharing aktif bersama para narasumber yang kompeten di bidangnya, tak yang bisa kami berikan di dunia pendidikan, namun bagi kami lebih baik meskipun belum maksimal kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik
2 tahun sudah berlalu, masih ingatkan ketika GGDN di awal sharingnya saya dan Pak Ali Usman (Guru Berprestasi dari Padang), buat jadwal sharing pendidikan tiap pekannya kami saling bergantian mengisi sharing ini, saya dapat jadwal di pekan 1 dan 3 sedangkan pak Ali dipekan ke-2 dan ke-4, belum banyak yang bergabung saat itu ya sekitar 50an peserta..hehehe
Namun berapapun peserta yang tergabung kami tetap akan membagikan ilmu yang kami miliki, dari puluhan, ratusan hingga kini mencapai puluhan ribu peserta, Alhamdulilah, sangat antusias guru-guru untuk saling berbagi di grup ini
Selain itu kami juga membuka kesempatan kepada guru-guru untuk menjadi bagian dari tim kami, bergabunglah sekitar 20an tim, disinilah saya bertemu dengan Pak Brata (coach IT GGDN) yang saat ini beliau menjadi ketua harian dari tim GGDN
Banyak sekali pelajaran penting yang bisa saya ambil dalam mengelola grup ini, salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika saya harus memenej orang yang tidak dikenal sebelumnya dan kami bergabung dalam satu grup, bertemu secara tatap mukapun tidak kami hanya komunikasi secara online
Bagi kami saling berbagi ilmu adalah sebuah keharusan, satu dan lainnya saling bergantian membagikan ilmu yang mereka miliki, kelebihan yang lain menutupi kekurangan yang lainnya
Mulai di tahun 2019 ini saya beserta tim membuat sebuah perencanaan event pendidikan yang kami namamkan KOPDAR GGDN 2019, yang biasanya kami hanya belajar secara online melalui grup dengan adanya kegiatan KOPDAR kami bisa saling bertatap muka
Dengan adanya kegiatan KOPDAR ini harapannya GGDN bisa memberikan kontribusi lebih banyak lebih dari sekedar seminar dan diklat online saja seperti yang sudah kami jalankan
Saya juga sangat berterima kasih kepada :
Bapak Mustafa Kamal selaku Pembina GGDN, Pak Ali Usman sebagai penasehat GGDN, Ibu Mira moderator setia, Ibu Zibdah yang tak kenal lelah mensupport saya, Ibu Diana Mulawarmaningsih, Ibu Iis yang luar biasa kesetiaannya pada GGDN, Pak Brata selaku ketua harian tim GGDN, Ibu Rita yang semangat membangun relasi dan kepeduliannya pada sesama peserta, Ibu Astuti yang luar biasa dalam memenej KOPDAR GGDN, Pak Syukron sebagai pemuda tangguh penyemangat kami, Ibu Yusmawati yang tak berhenti berinovasi dalam mengelola grup
Juga kepada para Narasumber Diklat Online GGDN, Pak Agus Sampurno dengani ide-idenya yang super kreatif, Pak Sambadar dengan wejangan motivasinya, Pak Mahfudz dengan ilmu graphologinya, Pak Rohdian Al-Ahad dengan hypnoteachingnya, Pak Arif dengan Slide presentasinya yang keren, kak Jendro dengan dongengnya yang bikin happy, Ibu Nurus yang semangat melahirkan penulis, Ibu Arda yang luar biasa, Ibu Witra dengan PTKnya, Ibu Erza dengan Puisinya yang super keren, Ibu Sitti Nurwana dengan konsep kurtilasnya dan narsum yang lainnya
Serta ucapan terima kasih juga kepada para TIM GGDN yang super keren, Para TIM Admin pusat yang tak kenal lelah, dan para Member GGDN
Terima kasih telah membersamai saya di GGDN, Semoga di tahun ini dan selanjutnya kita bisa terus berkolaborasi lebih baik…..
Menjual dan Mengajar
Dia tidak bisa menang, dan alasannya adalah karena ada sesuatu yang tidak dia ketahui. Seorang dokter yang gagal menyelamatkan nyawa tidak akan suka menjadi dokter. Guru yang kesulitan menagjarkan materi kepada murid-muridnya cepat atau lambat akan bosan mengajar.
Seorang penjual yang tidak bisa menjual tidak akan suka menjual. Itulah satu-satunya alasan Anda tidak senang menjadi penjual, jika Anda tidak memahami sesuatu, Anda akan kehilangan kendali, dan saat Anda kehilangan kendali Anda tak akan menyukai apa yang Anda kerjakan
Saya bertemu dengan seorang teman yang senang mengajar ia tak ada hari yang ia lewatkan kecuali ia berikan ilmu kepada orang lain, begitupan juga ada seorang penjual yang terus melatih diri dan mengembangkan ilmunya dengan terus belajar ilmu-ilmu penjualan, mereka senantiasa senang dan enjoy dengan apa yang mereka lakukan
Mengajar dan menjual adalah sebuah kemampuan yang dapat dipelajari oleh setiap orang, keduanya sama-sama membutuhkan ilmu untuk mempengaruhi orang lain, saat Anda mengajar Anda selalu belajar agar apa yang Anda sampaikan bisa dipahami oleh siswa-siswa Anda sehingga keberhasilan belajar akan tercapai, begitupun dengan menjual Anda berusaha meyakinkan calon pembeli Anda agar ia dengan senang membali produk yang Anda tawarkan tanpa adanya keterpaksaan
Salah satu ciri penjual yang sukses ia akan senang membagikan ilmu kesuksesannya pada orang lain, begitupun orang yang sukses mengajar iapun senang berbagi ilmunya untuk orang lain, karena dengan membagikan ilmunya timbul kebanggaan karena ia telah berkontribusi dalam kebermanfaatan ilmunya
Seorang penjual dan pengajar selalu berusaha menarik perhatian agar ia bisa diterima dengan mudah, karena salah satu syarat agar ilmu seseorang dapat dengan mudah diterima oleh orang lain adalah adanya pendekatan, bagaimana mungkin kita bisa diterima oleh orang lain
sedangkan kita tidak memiliki daya tarik yang berbeda
Sebagi contoh seorang guru mengajarkan suatu mata pelajaran, maka hal yang pertama ia lakukan adalah membuat ia bisa dekat dan diterima terlebih dahulu oleh siswanya begitupun dengan penjual maka sebelum menjual semestinya ia menjalin kedekatan
Menjual butuh yang namanya kecapakan dalam berinteraksi begitu pula mengajar, jadi saat kita pahami hakikat menjual maka tidak jauh berbeda dengan kita mengajar, seseorang yang pandai mengajar pada dasarnya ia telah menguasai seni dalam menjual, mengajar adalah seni dalam mempengaruhi orang lain agar mau melakukan apa yang kita inginkan, dan seni mempengaruhi tidak lain adalah ilmu tentang penjualan.
Jadi antara mengajar dan menjual terdapat banyak kesamaan, yang dihadapinya adalah orang bukan mahluk tak bernyawa, berinteraksi lebih intens dalam pendekatan dan sama-sama membutuhkan kesabaran yang lebih.
- 1
- 2
- 3
- Selanjutnya →