Month: Maret 2019

Apa yang Anda Pikirkan !

Posted on

Gambar mungkin berisi: langit, luar ruangan dan alam

Tahukah Anda sejak kemunculan jejaring sosial yang bernama Facebook di tahun 2004 hingga saat ini penggunanya sudah mencapai 2 milyar lebih atau sepertiga dari populasi orang yang ada di dunia ini, jejaring sosial yang bernama facebook ini seakan sudah menjadi tren komunikasi, bayangkan aja Anda bisa berkomunikasi dengan orang lain di berbagai belahan dunia, dengan hitungan detik semua orang yang bisa melihat postingan Anda

Bahkan facebook sendiri sering bertanya “ Apa yang Anda pikirkan “ kita diminta berpikir saat mau memposting… hehehe

Lalu apa yang Anda pikirkan ?
Ada yang hobinya posting photo-photo dirinya atau selfi untuk kesenangan
Ada yang hobinya posting kata-kata curhatan
Ada yang senang menyebarkan berita hoax
Ada yang senang share ilmu dan
Ada pula yang senang berjualan di facebook

Apapun pilhannya tentu kita punya alasannya sendiri, di Indonesia sendiri pengguna facebook aktif sudah mencapai 115 juta lebih wow…..

Apa yang Anda pikirkan ?
Anda setiap bulannya bayar wifi atau beli kuota untuk bisa mengaktifkan internet, itu artinya ada biaya bukan, kecuali Anda pakai wifi gratisan.. hehehe

Setidaknya lebih dari 50rb untuk kouta bahkan jika wifi bisa lebih dari 400rban per bulannya….

Pertanyaanya apakah ini menjadi beban bulanan atau ini menjadi modal jika Anda memang berjualan online ?

Memang negara kita dikenal dengan budaya konsumtifnya, namun setidaknya jika kita mulai berjualan online ini akan mematahkan sedikit demi sedikit budaya tersebut

Banyak yang sudah berhasil dengan berjualan online, dan tidak sedikit yang belum berhasil di dunia online ini

Tentu butuh ilmu dan strategi untuk terjuan dan berjualan di dunia online, karena akan berbeda dengan kita berjualan di dunia nyata

Di dunia nyata kita berjualan langsung bertatap muka sedangkan di dunia online lebih dominan dengan kata-kata

Tentu kita mesti membangun kepercayaan yang super jika bermain di jualan online, karena sangat wajar jika calon pembeli akan ada rasa curiga dengan orang yang belum dikenalnya

Maka kata-kata yang kita gunakan untuk beriklan sangat menentukan produk kita dilirik atau tidak oleh calon pembeli

Apa yang Anda pikirkan ?
Sementara disana sudah banyak orang yang memulai bisnis onlinenya di media sosial sementara Anda masih berpikir bagaimana caranya bulan ini bisa membeli kuota internet…hehehe

Apa yang Anda pikirkan ?
Mau posting dimedos untuk selfi saja atau mulai berjualan ?

Dah itu aja, semoga bermanfat

Diklat Online, seminar guru

Guru Level 1

Posted on

Gambar mungkin berisi: bunga, tanaman, luar ruangan dan alam

Kita sangat bersyukur akhir-akhir ini sudah mulai pergerakan guru dalam peningkatan kompetensi sudah mulai menjamur, fenomena ini tentu bukan tanpa arti, ada perjuangan yang ingin digelorakan oleh para guru, semangat yang terus meninggi bagaikan kemunculan mata air ditengah kehausan

Berbagai profesi guru, grup-grup belajar dan komunitas guru sedang marak-maraknya mengadakan berbagai seminar dan pelatihan baik secara tatap muka maupun secara online semunya memiliki tujuan untuk peningkatan kompetensi para guru

Tumbuhnya kesadaran di kalangan guru tak lepas dari perjuangan organisasi guru baik yang sudah diakui oleh pemerintah ataupun yang belum, namun semua telah berkontribusi besar dalam dunia pendidikan

Ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ada Ikatan Guru Indonesia (IGI), Ada Grup Guru Dahsyat Nusantara (GGDN) dan yang lainnya, semuanya punya tujuan yang sama untuk membela hak-hak guru dan peningkatan kapasitas dirinya sebagai seorang guru

Tentu saja meskipun tujuannya sama, mereka punya caranya masing-masing, sepanjang tujuannya sama dan caranya baik, ya mesti kita dukung

Apalagi kita saat ini hidup dizaman milenial tentu dibutuhkan kolaborasi satu dengan yang lain, fokus pada persamaan bukan pada perbedaan

Biarlah mereka jalan dengan caranya masing-masing toh setiap orang juga nggak bisa dipaksakan mau ikut yang mana, tentu yang membuat dirinya nyaman itulah yang akan mereka ikuti

Tentu kita perlu bersatu dalam sebuah tujuan namun kita juga mesti toleran dengan caranya masing-masing…

Ibarat sebuah kendaraan maka penumpang mau ikut didalamnya mana yang menurut mereka nyaman, mana kendaraan yang lebih nyaman dan lebih cepat maka itulah yang akan jadi pilihan penumpang

Kita nggak bisa memaksa penumpang masuk kendaraan kita, yang mesti kita lakukan adalah membuat kendaraan kita layak ditempati oleh para penumpang sehingga mereka mau naik kendaraan kita

Apapun organisasinya tetaplah jaga persatuan, cara boleh berbeda namun tujuan tetap sama

Selamat berjuang wahai guru…

Salam dahsyat

Riswanto
CEO Grup Guru Dahsyat Nusantara

Diklat Online, seminar guru

Guruku Sayang Guruku Malang ?

Posted on

Gambar mungkin berisi: 1 orang

Iya juga sih kalau dipikir-pikir mengajar itu mesti fokus nggak boleh disambi dengan pekerjaan yang lain, tapi gimana yah, maunya begitu bisa ngajar nyaman tanpa ada kegiatan yang lain,

Namun disisi lain kebutuhan sehari-hari nggak bisa dinego, maunya sih dapat penghasilan ngajar yang bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari tapi apa boleh buat, saya sih setuju banget kalau ngajar itu mesti ikhlas, ya tentunya kalau sudah mapan pasti lebih ikhlas lagi

Realisasi pemerintah untuk mensejahterakan guru emang ada, cuma nggak semua daerah merasakan realisasi itu, nggak semua guru merasakan realisasi itu

Lalu kita harus gimana ?

Jadi ingat seorang tokoh revolusi mesir yang bernama syeikh hasan Al-Banna beliau pernah berucapa apapun profesi kamu tetaplah berniaga,

Nabi Muhammad SAW selain sebagai nabi beliau juga seorang pedagang, dan 9 sahabat beliau yang dijamin masuk syurga sebagian besar diantara mereka juga pedagang

Bahkan seorang ulama termahsyur yang bernama imam abu hanifah beliau selain sebagai ulama, guru juga sebagai pedagang

Ternyata bukan hal yang aneh kalau ada seorang guru tapi dia juga pedagang, coba Anda bayangkan aja kalau Anda sudah punya penghasilan lebih dengan berdagang dan Anda mengajar, tentu Anda lebih nyaman ngajarnya Anda nggak sibuk mikiran bulan ini dapat berapa ?
penghasilan dari ngajarnya cukup apa nggak buat biaya bulan ini ?

Tapi nyatanya tidak sedikit guru yang masih mempermasalahkan hal ini, guru nggak boleh berdagang nanti ngajarnya terbengkalai, toh nyatanya guru yang nggak berdagang juga banyak yang ngajarnya jadi terbengkalai…hehehe

Ya ternyata mindset berdagang masih menjadi barang mahal dikalangan para guru, padahal sebenarnya mereka pasti ingin hidupnya lebih berkecukupan, namun sayangnya kebijakan dari pemerintah masih jauh dari harapan itu

Sebagai seorang guru kita dituntut untuk professional namun kenyataannya tuntutan itu tak sebanding dengan biaya kecukupan bulanan, lalu kalau bukan dengan berdagang untuk mencukupi kebutuhan kita sebagai guru maka kegiatan apalagi ?

Sudah cukup banyak kita mendengar cerita seorang guru yang menderita lantaran sedikitnya upah ngajar yang diterimanya, inilah mindset yang mesti kita ubah, guru mesti mandiri, guru mesti punya kompetensi

Sekarang zamannya era globalisasi guru tak cukup hanya memiliki kompetensi namun ia harus memiliki mindset sebagai seorang wirausaha

Kalau kita belum bisa memutus rantai kemiskinan bangsa ini sudah cukup bagi kita mengajarkan konsep kewirausahaan kepada anak didik kita

Mereka hidup dizaman dimana serangan global industri asing masuk ke negeri ini, mental-mental pengusaha mesti dilatih, mesti mereka miliki, jangan sampai mereka nantinya menjadi kuli dinegeri sendiri

Bayangkan saja, seorang guru punya karya misalnya buku yang ia cetak namun karena ia tak memiliki mental sebagai pengusaha pasti bingung nih buku bagaiman jualnya, hehehe

Ya Guru tak hanya mesti memiliki kompetensi tapi ia juga mesti memiliki mindset seorang pengusaha, dengan dua modal ini menjadi kekuatan guru untuk mencapai diatas rata-rata kebanyakan guru lainnya…

Wallahu’alam Bishowab

Silahkan jika ada tanggapan…. hehehe

 

Diklat Online, seminar guru

2 Tahun Membersamai

Posted on

Gambar mungkin berisi: 1 orang, berdiri dan luar ruangan

Hampir 2 tahun sudah saya dan TIM membersamai GGDN mulai dari sharing pendidikan via Whatspp hingga pindah ke telegram yang Alhamdulilah membernya sudah 11rb lebih, tak banyak yang bisa kami berikan di dunia pendidikan hanya sekedar sharing aktif bersama para narasumber yang kompeten di bidangnya, tak yang bisa kami berikan di dunia pendidikan, namun bagi kami lebih baik meskipun belum maksimal kami akan terus berusaha memberikan yang terbaik

2 tahun sudah berlalu, masih ingatkan ketika GGDN di awal sharingnya saya dan Pak Ali Usman (Guru Berprestasi dari Padang), buat jadwal sharing pendidikan tiap pekannya kami saling bergantian mengisi sharing ini, saya dapat jadwal di pekan 1 dan 3 sedangkan pak Ali dipekan ke-2 dan ke-4, belum banyak yang bergabung saat itu ya sekitar 50an peserta..hehehe

Namun berapapun peserta yang tergabung kami tetap akan membagikan ilmu yang kami miliki, dari puluhan, ratusan hingga kini mencapai puluhan ribu peserta, Alhamdulilah, sangat antusias guru-guru untuk saling berbagi di grup ini

Selain itu kami juga membuka kesempatan kepada guru-guru untuk menjadi bagian dari tim kami, bergabunglah sekitar 20an tim, disinilah saya bertemu dengan Pak Brata (coach IT GGDN) yang saat ini beliau menjadi ketua harian dari tim GGDN

Banyak sekali pelajaran penting yang bisa saya ambil dalam mengelola grup ini, salah satu tantangan terbesarnya adalah ketika saya harus memenej orang yang tidak dikenal sebelumnya dan kami bergabung dalam satu grup, bertemu secara tatap mukapun tidak kami hanya komunikasi secara online

Bagi kami saling berbagi ilmu adalah sebuah keharusan, satu dan lainnya saling bergantian membagikan ilmu yang mereka miliki, kelebihan yang lain menutupi kekurangan yang lainnya

Mulai di tahun 2019 ini saya beserta tim membuat sebuah perencanaan event pendidikan yang kami namamkan KOPDAR GGDN 2019, yang biasanya kami hanya belajar secara online melalui grup dengan adanya kegiatan KOPDAR kami bisa saling bertatap muka

Dengan adanya kegiatan KOPDAR ini harapannya GGDN bisa memberikan kontribusi lebih banyak lebih dari sekedar seminar dan diklat online saja seperti yang sudah kami jalankan

Saya juga sangat berterima kasih kepada :

Bapak Mustafa Kamal selaku Pembina GGDN, Pak Ali Usman sebagai penasehat GGDN, Ibu Mira moderator setia, Ibu Zibdah yang tak kenal lelah mensupport saya, Ibu Diana Mulawarmaningsih, Ibu Iis yang luar biasa kesetiaannya pada GGDN, Pak Brata selaku ketua harian tim GGDN, Ibu Rita yang semangat membangun relasi dan kepeduliannya pada sesama peserta, Ibu Astuti yang luar biasa dalam memenej KOPDAR GGDN, Pak Syukron sebagai pemuda tangguh penyemangat kami, Ibu Yusmawati yang tak berhenti berinovasi dalam mengelola grup

Juga kepada para Narasumber Diklat Online GGDN, Pak Agus Sampurno dengani ide-idenya yang super kreatif, Pak Sambadar dengan wejangan motivasinya, Pak Mahfudz dengan ilmu graphologinya, Pak Rohdian Al-Ahad dengan hypnoteachingnya, Pak Arif dengan Slide presentasinya yang keren, kak Jendro dengan dongengnya yang bikin happy, Ibu Nurus yang semangat melahirkan penulis, Ibu Arda yang luar biasa, Ibu Witra dengan PTKnya, Ibu Erza dengan Puisinya yang super keren, Ibu Sitti Nurwana dengan konsep kurtilasnya dan narsum yang lainnya

Serta ucapan terima kasih juga kepada para TIM GGDN yang super keren, Para TIM Admin pusat yang tak kenal lelah, dan para Member GGDN

Terima kasih telah membersamai saya di GGDN, Semoga di tahun ini dan selanjutnya kita bisa terus berkolaborasi lebih baik…..

Diklat Online, seminar guru

Celoteh

Posted on

Gambar mungkin berisi: alam

Bingung.. !
ya beneran bingung jadi geleng-geleng kepala… Anda taukan kalau di sekolah kita diajarkan untuk selalu berkata jujur, dan untuk menjawab soal ujianpun kita juga nggak boleh mencontek atau berbuat curang, tapi Anda lihat sendirikan sebagian penguasa kita yang dapat jabatan mulai dari anggota dewan dan jadi pimpinan sudah sebagian yang terjerat kasus korupsi, belum lagi yang senangnya membuat berita hoax atau janji-janji manis kampanye yang cuma omdo alias omong doang

Kebayangkan gimana saat kita sekolah dulu kita diajarkan untuk bersikap baik, berkata jujur dan berbagai karakter-karakter baik lainnya, tapi kenapa kenyataannya yang duduk jadi anggota dewan dan pimpinan banyak yang tidak sesuai dari apa yang mereka pelajari dulu disekolah, jadi mikir apa mereka dulunya nggak sekolah ? bagaimana mereka bisa terpilih jadi anggota dewan atau pimpinan ? lalu bagaimana mereka bisa lulus seleksinya ?

Kalau begini kenyataannya orang yang tidak sekolah ataupun yang tidak berpendidikan mereka juga bisa juga dapat jabatan seperti mereka, apa mungkin mereka sekolah tapi nggak pernah lulus dalam mata pelajaran Agama ? karena begitu jelas semua agama mengajarkan umatnya untuk berlaku jujur
Kejujuran ibarat mata uang yang sangat langka, sayangnya tak ada tes kejujuran saat ujian, yang ada hanya perintah menjawab soal dengan benar.. hehehe

Ya itulah dilema pendidikan kita saat ini saat dimana guru mengajarkan muridnya berkata jujur, eh ada oknum penguasa yang malah sebar berita kebohongan mulai dari tidak menepati janjinya dan sebar berita hoax

Belum lagi saat ini wacana bahwa para kandidat capres kita yang akan berdebat menyampaikan visi dan misinya mereka akan mendapatkan bocoran jawaban yang telah dipersiapkannya sebelum debat berlangsung, padahal saat ujian kita juga nggak dikasih kunci jawaban sebelum ujian itu selesai.

Mau dibawa kemana pendidikan kita ? saat apa yang diajarkan kurikulum tidak sesuai dengan teladan para pimpinannya…

Mau dibawa kemana pendidikan kita ? saat dimana para petinggi negeri ini tak memberikan keteladanan yang baik

Mau dibawa kemana pendidikan kita ? saat para guru mengajarkan pentingnya menjaga ahlak namun diluar sana tak sedikit media yang mempertontonkan sikap amoral para artis yang merusak generasi muda

Mau dibawa kemana pendidikan kita ? saat kurikulum sudah sudah menjadi kepentingan dan proyek penguasa, bukan menurut kebutuhan pendidikan

Mau dibawa kemana pendidikan kita ? saat para pendidik sudah disibukan dengan urusan administrasi oleh para petinggi hingga mereka lupa apa sebenarnya tugas utama mereka

Mau dibawa kemana pendidikan kita ? saat penguasa tidak lagi menghargai karya bangsanya, mereka lebih mementingkan import dari luar daripada menggunakan hasil negerinya

Mau dibawa kemana pendidikan kita ? tanyalah dari hatimu yang terdalam, apakah dirimu ingin negeri ini terus dalam lingkaran topeng tipu muslihat ?

Teruslah berjalan dalam sebuah kebenaran meskipun kau tak bisa merubah semuanya….

Hingga akhirnya kebenaran akan tegak meskipun kau tak sampai masanya…..

Diklat Online, seminar guru

Menjual dan Mengajar

Posted on

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih
Mungkin ini pengalaman hidup yang pernah saya rasakan menjadi seorang guru dan menjadi penjual, ternyata ada beberapa persamaan antara menjual dan mengajar, keduanya sudah pasti ada ilmunya, tahukah Anda satu-satunya alasan mengapa seseorang tidak menyukai pekerjaannya adalah karena dia tidak tahu apa yang dia kerjakan

Dia tidak bisa menang, dan alasannya adalah karena ada sesuatu yang tidak dia ketahui. Seorang dokter yang gagal menyelamatkan nyawa tidak akan suka menjadi dokter. Guru yang kesulitan menagjarkan materi kepada murid-muridnya cepat atau lambat akan bosan mengajar.

Seorang penjual yang tidak bisa menjual tidak akan suka menjual. Itulah satu-satunya alasan Anda tidak senang menjadi penjual, jika Anda tidak memahami sesuatu, Anda akan kehilangan kendali, dan saat Anda kehilangan kendali Anda tak akan menyukai apa yang Anda kerjakan

Saya bertemu dengan seorang teman yang senang mengajar ia tak ada hari yang ia lewatkan kecuali ia berikan ilmu kepada orang lain, begitupan juga ada seorang penjual yang terus melatih diri dan mengembangkan ilmunya dengan terus belajar ilmu-ilmu penjualan, mereka senantiasa senang dan enjoy dengan apa yang mereka lakukan

Mengajar dan menjual adalah sebuah kemampuan yang dapat dipelajari oleh setiap orang, keduanya sama-sama membutuhkan ilmu untuk mempengaruhi orang lain, saat Anda mengajar Anda selalu belajar agar apa yang Anda sampaikan bisa dipahami oleh siswa-siswa Anda sehingga keberhasilan belajar akan tercapai, begitupun dengan menjual Anda berusaha meyakinkan calon pembeli Anda agar ia dengan senang membali produk yang Anda tawarkan tanpa adanya keterpaksaan

Salah satu ciri penjual yang sukses ia akan senang membagikan ilmu kesuksesannya pada orang lain, begitupun orang yang sukses mengajar iapun senang berbagi ilmunya untuk orang lain, karena dengan membagikan ilmunya timbul kebanggaan karena ia telah berkontribusi dalam kebermanfaatan ilmunya

Seorang penjual dan pengajar selalu berusaha menarik perhatian agar ia bisa diterima dengan mudah, karena salah satu syarat agar ilmu seseorang dapat dengan mudah diterima oleh orang lain adalah adanya pendekatan, bagaimana mungkin kita bisa diterima oleh orang lain
sedangkan kita tidak memiliki daya tarik yang berbeda
Sebagi contoh seorang guru mengajarkan suatu mata pelajaran, maka hal yang pertama ia lakukan adalah membuat ia bisa dekat dan diterima terlebih dahulu oleh siswanya begitupun dengan penjual maka sebelum menjual semestinya ia menjalin kedekatan

Menjual butuh yang namanya kecapakan dalam berinteraksi begitu pula mengajar, jadi saat kita pahami hakikat menjual maka tidak jauh berbeda dengan kita mengajar, seseorang yang pandai mengajar pada dasarnya ia telah menguasai seni dalam menjual, mengajar adalah seni dalam mempengaruhi orang lain agar mau melakukan apa yang kita inginkan, dan seni mempengaruhi tidak lain adalah ilmu tentang penjualan.

Jadi antara mengajar dan menjual terdapat banyak kesamaan, yang dihadapinya adalah orang bukan mahluk tak bernyawa, berinteraksi lebih intens dalam pendekatan dan sama-sama membutuhkan kesabaran yang lebih.

 

Abi Mau Kemana ?

Posted on

Gambar mungkin berisi: 2 orang, termasuk Riswanto, orang berdiri, sepatu dan luar ruangan

 

Dua hari ikut pelatihan workshop Product Lunch Dynamite di Bandung yang dibimbing langsung oleh kang Dewa Eka Prayoga hemm, cukup membuat ngebul kepala…hehe

Ilmu yang disampaikan wow… nusuk banget ilmunya bukan sekedar teori tapi memang ilmu tersebut sudah dipraktekan dan terbukti, kang dewa ekap prayoga sebagai narasumber sebelum beliau menyampaikan meteri ini sudah membuktikannya sendiri, inilah yang membuat ilmu ini ada ruhnya

Coba Anda pikir aja bedakan antara teori yang hanya diambil dari berbegai sumber dan narasumbernya sendiri belum pernah mempraktekan dibanding dengan narasumber yang memang sebagai pelakunya dan sudah terbukti hasilnya

Hehehe itu cuma sekilas info saja, biar kita bisa membedakan kalau mau belajar, saran saya belajarlah dari mereka yang sudah praktek, tapi bukan sekedar praktek namun sudah membuktikan ilmunya, dan yang terpenting sang narasumber bisa memberikan pola keberhasilannya pada kita, itu yang sangat termaat penting, dari pola itulah kita bisa menirunya karena sudah ada bukti keberhasilannya

Nggak nyangka bisa bertemu dengan sekitar 140an peserta, ternyata mereka-mereka yang ikutan workshop ini bukan orang baru di dunia marketing online, ada yang sudah puluhan tahun, ada produser film, trainer bahkan ada yang juga seorang coach internet marketing juga pada ikutan… oh serasa diri paling bodoh dalam workshop itu

Tapi darisana saya belajar banyak, bukan hanya ilmunya saja yang ingin saya dapatkan tapi yang terpenting dari itu semua saya bisa belajar langsung dengan narasumber dan lebih penting dari itu saya bisa membangun jaringan pertemanan, inilah yang menurut saya paling penting dalam kegiatan ini, bagaimana bisa menjalin parternership

Namun dibalik hiruk pikuk pengalaman mengikuti workshop itu, ada sisi lain yang hampir terlupakan, biasanya kalau keluar kota saya akan menyempatkan minimal kali kali telephon untuk anak saya, sekedar mengucapkan salam, tanya sudah makan belum dll

Hari jum’at malam berangkat dari Jakarta ke Bandung dengan keberangkatan dari Jakarta pukul. 23.20 WIB dan tiba di Stasiun Bandung pukul. 02.30 WIB karena acaranya pukul. 07.30 WIB mulai segitrasi, akhirnya saya menunggu di stasiun hingga pukul. 04.30 WIB, setelah selesai sholat shubuh barulah menuju lokasi acara

Pagi itu langsung saya menuju lokasi acara, eh ternyata saya kepagian… hehehe panita sedang beres-beres dan belum membuka stand registrasi… Belum dibuka mas… tunggu dulu ya…

Sebenarnya saya sengaja datang lebih pagi supaya saya dapat kursi paling depan,,, supaya lebih enk nyimaknya,,, heheh ya alhasil ya saya menunggu sampai dibuka stand pendaftarannya

Tepat Pukul. 07.30 WIB akhirnya pintu dibuka, mulailah para peserta mengisi daftar hadir peserta, namun sayang saya dapat dibarisan kedua, kursi dibarisan pertama sudah full, cuma memang kursi dengan meja berbentuk lingkaran

Pagi itu saya lupa menelpon Anak dan istri, hingga materi dimulai saya tidak mengaktifkan HP, hanya pas ada waktu break sebentar baru saya buka HP, namun masih juga lupa menelphon anak dan istri, hingga waktu zuhur MC menyampaikan untuk ISHOMA dan kembali keruangan pukul. 13.00 WIB

Karena ingin sekali saya memanfaatkan momen waktu luang untuk berkenalan dan menjalin relasi, setelah sholat zuhur lupa lagi menelpon anak dan istri…

Dilanjutkan lagi materinya ada jeda sholat Asar, dan istirahat sebentar masih juga lupa menelpon….

Materi selesai pukul. 17.00 WIB setelah itu para peserta bubar, saya masih mencari hotel untuk menginap, akhirnya sampailah pukul. 18.00 WIB dihotel, siap-siap mandi lalu sholat magrib

Setelah itu mencari makan malam, barulah saya menelpon Anak saya, pas ditelpon langsung di dengan sangat cepat merespon tanpa saya menunggu lama, saya berpikir mungkin dia sedang menunggu telepon dari Abinya (panggilan saya kalau dirumah)

Disitulah saya berbicara layaknya seorang bapak pada anaknya, menanyakan kabar, dll, Kok Abi baru telephon ? iya abi lupa..hehehe
Setelah berbicara dengan berbagai alasan barulah Alif bisa memahami kenapa abinya baru menelponnya

Hari kedua workshop selesainya agak malam karena

Setelah materi ada acara photo bersama, dan sayapun lupa menelphon lagi..maaf padahal itu hari libur

Setelah selesai acara pukul. 18.00 WIB saya menyempatkan diri menunggu waktu sholat magrib telebih dahulu baru meninggalkan lokasi acaranya

Sebelum pulang menuju stasiun KA Bandung saya menyempatkan mampir untuk membeli oleh-oleh buat dirumah, itu juga karena diajakin teman kebetulan chek in pukul. 22.30 WIB masih cukup lama kalau harus menunggu di Stasiun

Akhirnya tepat pukul. 22.30 WIB keretapun berangkat menuju stasiun gambir Jakarta, sampailah di Jakarta pukul. 02.30 WIB waktu yang masih terlalu malam, namun akhirnya saya putuskan untuk pulang ke rumah meskipun waktu masih telalu pagi

Tiba di rumah pukul. 03.30 WIB, Alif masih tertidur pulas, uminya yang masih terjaga untuk menunggu, bersih-bersih terlebih dahulu, meskipun mata begitu berat, namun saya tidak langsung tidur, karena sudah mendekati waktu shubuh, saya khawatir kalau tidur tertinggal sholat shubuh berjamaahnya

Sambil menunggu waktu shubuh tiba, berdiri diatas sejadah untuk menunaikan sholat dua rakaat, tak lama tibalah waktu shubuh, istirahat sebentar eh sudah pukul. 06.00 WIB langsung saya beranjak dari tempat tidur, ternyata Alif sudah terbangun dan menunggu saya untuk mandi dan pergi ke sekolah seperti bisanya
Namun pagi itu Alif sempat bertanya “ Abi mau kemana ?” pertanyaan yang tidak biasanya ia tanyakan, bisanya ia langsung mandi dan bergegas pergi ke sekolah , namun tidak untuk kali ini

Sayapun terdiam sejenak tak langsung menjawab….. diam sebentar lalu menjawab “ Abi mau kerja seperti biasa….”
Alif ikut Abi ya… Tanya Alif pada saya, Alifkan harus pergi sekolah, ini hari senin ayo siap-siap Abi antar ke sekolah… Alif mau ikut Abi aja
“Kemarinkan Abi nggak ngajak Alif jalan-jalan “ Kata Alif….

Karena memang biasanya setiap hari libur saya selalu mengajak Alif untuk pergi bersama, namun karena memang ada acara saya tidak bisa mengajaknya seperti biasa

Karena memang kebetulan di hari Ahadnya uminya ada acara keluar yang sama pentingnya, hingga Alif bersama Nenek dan Kakeknya di rumah.

Mungkin karena ia merasa ditinggal Ayah dan ibunya selama satu hari hingga akhirnya ia minta pergi bersama saya di hari berikutnya

Dengan rasa berat akhirnya Alif minta libur sekolah di hari senin ini, dan saya ajak dia ke tempat kerja, karena tempat kerja ini juga punya saya sendiri, sehingga karyawanpun santai aja biasa-biasa saja

Alifpun terlihat senang ikut ke tempat kerjaaan Abinya,……..

Ya Allah jadikan hambamu ini seperti Luqmanul Hakim, yang selalu memberikan nasehat bermakna buat anaknya

Jadikan kami seperti Nabi Ayub yang selalu mendo’akan kebaikan kepada nabi yusuf anaknya

Jadikan kami seperti Nabi Ibrahim yang sangat mencintaiMu dan mengalahkan cinta pada nabi ismail anaknya…..

Diklat Online, seminar guru

Mengenggam Dunia

Posted on

Keterangan foto tidak tersedia.

Jam dinding menunjukan pukul. 07.30 WiB, selesai semuanya siap, sayapun bergegas pergi meninggalkan rumah dengan tujuan pergi ke suatu tempat, hilir mudik kendaran, lalu lalang kendaraan dari berbagai arah dengan tujuannya masing-masing, mulai pukul 6 pagi jalanan sudah dipenuhi oleh berbagai kendaraan, baik yang beroda dua, ataupun beroda empat

Kesibukan kota Jakarta di pagi hari memang sudah bukan hal baru, kota metropolitan dengan berbagai orang berdatangan hendak mencari nafkah, mulai dari tukang sapu jalanan, pemiliki ruko dan para direktur perusahaan, mereka beradu nasib untuk kelayakan hidupnya

Persaingan diperkotaan memang sangat berat, mereka yang tak bisa bertahan hidup atau yang menggantungkan hidupnya pada belas kasihan orang lain hanya akan menjadi pengemis, Negara yang katanya menjamin kehidupan fakir miskin dan anak terlantar hanya hitam diatas putih, bagaikan hokum rimba siapa yang kuat merekalah yang akan bertahan

Dilain sisi sebagian mereka yang tak bisa menghadapi derasnya persaingan, maka menggambil jalan lain yang melanggar aturan agama dan UU, tak jarang diantara mereka yang menjadi pengedar narkoba, pelaku pencurian dan tindakan-tindakan kriminal lainnya, yang mungkin ini tak mereka kehendaki karena kemiskinan dan tipisnya iman yang harampun mereka lakukan

Belum lagi kehidupan glamor dikota besar, para pengusaha yang rakus, dengan seenaknya membangun gedung-gedung dan apartemen hanya untuk kepentingan bisnisnya yang jauh dari nilai-nilai kesejahteraan orang-orang yang tak punya, yang ada dipikirannya hanya bagaimana ia mendapatkan untung yang sebesar-besarnya

Ada yang bilang ini zaman serba sulit, kemiskinan yang semakin meningkat, harga-harga yang meroket dan kebutuhan hidup yang tak terjangkau harganya
Lalu bagaimana kita menghadapinya ?

Mari kita membuka sejarah bagaimana kehidupan dizaman para sahabat Rasulullah SAW, sebaik-baiknya sejarah kehidupan yang patut kita contoh, zaman saat itu bahkan lebih sulit dari sekarang, bahkan Rasulullah dan para sahabatnya pernah tidak makan dan mengganjal perutnya dengan batu dan mungkin hal itu tidak pernah kita lakukan

Lalu hikmah apa yang bisa kita ambil dari zaman itu ?

Saya akan mengambil sebuah kisah dari sahabat Rasulullah SAW yang juga seorang khalifah kedua, ya tentu Anda sudah mengetahuinya, benar namanya Umar Bin Khattab, seorang khalifah, pengusaha dan raja yang sangat tegas dan penuh keadilan

Dalam sebuah kisah Umar Bin Khattab seorang khalifah yang kaya namun tetap hidup dalam kesederhanaan, bahkan semua kekayaan negerinya bisa saja ia miliki, namun ia tetap hidup dalam kesederhanaan

Pernah suatu ketika saat Umar Bin Khattab sedang mengunjungi perkebunan miliknya, kebun-kebun kurmanya sedang panen raya, melihat kebunnya yang sedang berbuah tentu sangat mengembirakan hatinya, sampai-sampai saat kumandang azan ashar terdengar ia masih asyik dengan memandangi kebunnya, hingga ia terlena, barulah ia tersadar bahwa sudah masuk waktu sholat asar, ia langsung bergegas menuju masjid terdekat, namun jamaah sholat sudah selesai di rakaat terakhir, ia sangat merasa menyesal karena telah lalai dari sholatnya, tanpa pikir panjang ia langsung mensedekahkan kebun miliknya itu kepada orang-orang miskin

Umar Bin khattab sangat menyesal karena telah lalai dari sholatnya, ia yang sebelumnya tak pernah tertinggal rakaat sholat dan selalu menjaga sholat berjamaah

Betapa dunia berada dalam gengamaman tangannya bukan dalam hatinya, sosok Umar Bin khattab dengan kesholehannya, dengan kesederhanaanya dan jiwa sosialnya yang sangat tinggi, bahkan sebagai seorang khalifah ia pernah mengangkut sendiri karung beras untuk rakyatnya, sosok pemimpin umat yang selalu dirindukan oleh rakyatnya

Dunia hina dalam pandangannya, akherat jadi tujuannya dan saat akherat jadi tujuannya maka dunia takluk padanya.

Diklat Online, seminar guru

 

ATM VS ATP

Posted on

Gambar mungkin berisi: 2 orang

Setelah 2 pekan berlalu ikut workshop bisnis di Bandung dengan seorang mentor bisnis yang bisnisnya luar biasa, beliau berpesan kalau mau meniru suatu hal baik produk ataupun jasa dari orang lain jangan ATP tapi ATM, kalau Anda pakai cara ATP maka Anda nggak bakalan lebih baik dari apa yang Anda tiru

Emangnya apaan sih ATM dan ATP itu ?

Sebenarnya istilah ATM sudah tidak asing lagi dalam dunia persaingan saat ini, semua pasti akan ada persaingan, baik dalam bisnis, pekerjaan ataupun dalam kehidupan sehari-hari, namun tak jarang orang asal tiru asal contek tanpa memberikan nilai tambah

Sekarang lagi marak-maraknya dunia digital, semua serba dibuat online, mulai dari antar jemput online, antar makanan online, hingga didunia pendidikan seminar dan pembelajaranpun dibuat online, pokoknya yang berbau bisnis sudah zamannya online

Dan pastinya setiap ada produk pasti ada pesaingnya, ada yang benar-benar berbeda dari apa yang disaingi ataupun hampir sama dengan yang ditiru itu, sudah pasti yang duluan muncul itulah yang sudah dikenal dari pesaingnya

ATM dan ATP sudah pasti dibuatnya, pesaing yang tak punya ide kreatif pasti sudah pakai cara ATP, dipikirnya produknya akan setenar dan selaris dari apa yang ditirunya, namun kenyatannya konsumen sudah kenal lebih dulu siapa yang lebih duluan…hehehe

Memang ada keuntungan dari adanya pesaing, tentu ini akan membuat iklim pemilihan produk menentukan siapa yang benar-benar unggul atau hanya sekedar ikut-ikutan, sudah tentu dengan adanya pesaing hal itu akan lebih mempercepat tersampaikannya product knowledge diterima oleh calon konsumen

Sebelum ada pesaing maka si inovator belum berpikir bagaimana dia bisa bertahan, dan dengan adanya pesaing ini membuktikan bahwa memang product kita dibutuhkan, justeru saat tidak ada pesaing jangan-jangan memang product yang kita tawarkan memang nggak dibutuhkan

Lalu apa ATM dan ATP itu ?

ATM singkatan dari Amati Tiru Modifikasi, nah dengan menggunakan cara ATM meskipun memang produk kita mencontek pihak lain namun karena sudah dimodifikasi maka konsumen akan tetap menganggap produk kita bukan tiruan, beda dengan ATP Amati Tiru Plek, nah inilah pesaing yang nggak punya ide kreatif atau fakir ide, mereka buat sama dan dipikirnya produknya bakalan laku seperti apa yang ditiru, dan Anda tentu bisa menjawab sendiri mana yang tetap jadi pilihan konsumen

ATP bisa dikatakan sebagai plagiat bukan ?

Mereka yang menggunakan cara ATP hanya akan menjadi bahan tertawaan oleh konsumen jika produk yang dibuatnya tidak jauh lebih baik dari apa yang ditirunya, tentu yang original dan bajakan akan berbeda kualitasnya, meskipun yang bajakan jauh lebih murah namun kualitasnya tidak jauh lebih baik maka lambat laun tinggal menunggu gulung tikar

Maka gunakan prinsip ATM entah apa yang anda ubah atau Anda tambahkan, bukan 100% sama dengan apa yang Anda tiru, berpikirlah apa yang belum terpikir oleh pesaing Anda, bukan malah berpikir sama dengan apa yang pesaing Anda pikirkan,

Ujung-ujungnya jika prinsip ATP masih terus digunakan bukan tidak mungkin produk Anda hanya menjadi barang bajakan yang tak ada artinya bagi konsumen

Pilihannya ada pada diri kita sendiri mau pakai cara ATM atau ATP ?

Diklat Online, seminar guru

 

Jangan Serakah !

Posted on

Gambar mungkin berisi: 1 orang

 

Event seminar tinggal seminggu lagi, duh gimana yach agar bisa mengajak peserta agar lebih banyak lagi, kalau pesertanya kurang dari 50 menurut perhitungan saya nggak bakal nutup nih biayanya, buat sewa gedung, buat konsumsi, buat transport narasumber dan biaya operasional panitia, harus lebih gencar lagi nih usahanya, dimana salahnya ya…..

Bingung euiy……

Itulah bahan obrolan yang saya diskusikan dengan teman kampus saya dulu, lama nggak ketemu sekitar 5 tahunan, teman kuliah di jurusan ekonomi, cuma kami harus berpisah di semester 4 karena ada masalah dengan kampus, akhirnya ia tidak melanjutkan kuliah

Meskipun ia tidak melanjutkan kuliahnya hingga selesai namun pengalaman hidupnya jauh lebih banyak dari saya, kalau bisa dibilang saya teoritis nah dia lebih banyak ilmunya dilapangan, bergaul dengan banyak orang dan senang berkomunikasi membuat dirinya lebih luwes dan komunikatif, sangat berbeda dengan saya yang lebih study oriented dan jarang bergaul…hehehe

Singkat cerita saya berkunjung ke rumahnya yang lumayan jauh dari tempat tinggal saya, namun dengan niatan silaturahim jarak tidak menjadi alasan yang berarti, tujuan saya hanya ingin bertukar pendapat, karena menurut saya dia orang yang sangat komunikatif dan enak diajak tukar pikiran, sejak kami kuliah bareng dirinya dikenal orang sebagai konsultan kehidupan, meskipun masih terbilang muda tak jarang orang yang lebih tua sering meminta pendapat padanya

Setelah kami ngobrol ringan saling menanyakan kabar dan bercerita pengalaman, akhirnya ia langsung bertanya “ ngomong-ngomong ada hal penting apa nih yang mau kita bicarakan” ia paham pasti kalau saya berkunjung ke tempatnya pasti ada hal yang sangat penting yang ingin kami diskusikan bersama, ya pastinya saya selalu mendapat jalan keluar dari obrolan yang kami bicarakan

“ Begini, seminggu lagi saya ada event untuk menyelenggarakan seminar pendidikan, cuma pesertanya masih belum mencapai target nih gimana yah ?”

Oh gitu, gini-gini gue lihat lu sering posting di facebook dan medsos tentang seminar, apa itu yang lo maksudkan ?

Ya benar sekali, jawab saya…

“Kalau gue perhatikan kayaknya lu hendel semua tu kerjaan di event seminar lu, yang promosi lu, yang jadi narasumbernya lu,”
Ya habis gimana lagi gue bingung siapa yang bisa bantu gue, jadi yang gue kerjakan aja semuanya (Jawab saya)

“Gini, gini kalau gue boleh bilang lu tuh serakah banget,….

Jleb…hahaha

Serakah gimana ?

Nah lu kan narasumbernya, masa lu lu juga yang kerjaan promosinya, buat brosurnya dll

Lu bagi dah pada yang lain, meskipun lu bayar orang lain, nggak apa-apa bagi-bagi kerjaan bagi-bagi rezeqi buat orang lai, nggak usah serakah lu kerjain semua…

Lu yang ngerasain sendirikan gimana ribetnya lu kerjain semua…

Dan saran gue lu minta bantuan orang lain, lu bayar juga, lu fokus jadi narasumbernya aja, meskipun lu mau bantu promosi nggak apa-apa tapi ingat itu bukan tugas utama lu…

Kalau dipikir-pikir iya juga sih, gue yang buat brosur, gue narasumbernya, gue juga yang bantu pas diacara…hemmm ada benarnya juga dia bilang gitu

Setelah pembicaraan selesai akhirnya saya pamit pulang, mau segera action bagi-bagi tugas sekaligus bagi-bagi rezeqi buat yang lain….hehehe

Memang dalam sebuah event ataupun organisasi mesti ada pembagian tugas, begitu juga dalam sebuah bisnis bagi–bagi proyek buat yang lain selain agar lebih mudah karena dikerjakan banyak orang juga sarana bagi-bagi rezeqi..hehehe

Konsep saling bekerja sama, saling membantu memang sudah seharusnya menjadi prinsip dalam apapun, baik itu bisnis, pekerjaan ataupun yang lainnya

Sebagai contoh Anda sebagai pengusaha Anda punya produk anda jual sendiri misal harganya 1 Jt, Anda dapat untung sebesar 200 rb, ya untung itu hanya buat Anda sendiri, coba kita buat konsep bagi hasil, Anda menawarkan teman Anda misal 5 orang dengan konsep bagi hasil harga produk tetap 1 jt, cuma anda bagi hasil buat teman Anda, misal bagi hasilnya 50% 50% dia dapat 100rb Anda dapat 100rb, artinya jika ada 5 orang yang membantu Anda, Anda dapat 500rb

Nah dari sini saya baru menyadari akan keuntungan dari bekerja sama, nggak semua kita ambil apalagi jika sudah terjangkit sifat serakah, yang lain nggak boleh biar saya aja yang kerjakan dan cuma saya yang dapat untung.

Nah inilah yang seharusnya kita hindari
Dari sinilah saya menerapkan konsep bagi hasil kepada teman-teman saya di Tim Grup Guru Dahsyat Nusantara,

Jika Anda tertarik untuk bekarja sama dengan saya Anda bisa join
disini—> t.me/tanyatimresellerggdn

Semoga kita bisa saling bekerja sama dan saling menguntungkan….

Diklat Online, seminar guru