Pesan CintaNya ?

Posted on

Gambar mungkin berisi: teks

Masih ingat peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW ? Sebuah peristiwa besar yang intinya Rasulullah SAW mendapatkan perintah langsung dari Allah SWT untuk menyampaikan perintah sholat, meskipun masih banyak lagi cerita dalam perjalanan ini yang bisa diambil pelajaran, bagaimana perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram (Mekkah ) menuju Masjidil Aqsho di Palestina lalu naik ke langit ketujuh Sidratul Muntaha

Banyak kisah menarik dalam perjalanan tersebut Rasulullah SAW yang ditemani oleh malaikat Jibril menuju langit pertama hingga ke langit ketujuh, dalam perjalanan tersebut Rasulullah SAW bertemu dengan para Nabi, Sebelumnya Rasulullah SAW mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menjalankan sholat sebanyak 50 rakaat namun atas beberapa anjuran para nabi akhirnya Rasulullah SAW kembali menghadap Allah SWT agar diberikan keringanan agar dikurangi jumlah rakaat sholatnya hingga akhirnya menjadi 17 Rakaat atau 5 waktu sholat

Selain itu pengalaman Rasulullah SAW dalam peristiwa itu bersama malaikat jibril Allah memperlihatkan syurga dan nerakaNya, dan beragam kisah di dalam kedua tempat itu, sepulangnya Rasullah SAW langsung mengumpulkan kaumnya dan menceritakan peristiwa tersebut, beragam tanggapan dari mereka yang intinya ada yang mempercayainya dan tak sedikit yang akhirnya menganggap Rasulullah SAW sebagai orang gila

Disinilah tersaringnya iman dari kaumnya ada yang bertambah imannya dan tak sedikit yang akhirnya murtad dari agama islam, yang pada awalnya Rasulullah SAW dianggap orang yang sangat terpercaya namun karena imannya tipis tak sedikit yang pada akhirnya meragukan keaslian peristiwa itu karena memang secara normal perjalanan dari Baitullah (Mekkah) menuju Al-Aqsho (Palestina) nggak mungkin bisa dicapai hanya dalam waktu semalam, inilah pertaruhan iman mereka

Hikmah besar dari peristiwa tersebut bahwa umat islam mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk melaksanakan sholat dalam 5 waktu sebanyak 17 rakaat, bayangkan jika bilangan rakaatnya seperti yang semula sejumlah 50 rakaat, yang 17 rakaat aja masih banyak yang melalaikannya, Masya Allah semoga kita tidak termasuk di dalamnya

Teringat dengan sebuah syair lagu yang berbunyi sholat shubuh ketiduran, zuhur sibuk kerja, Asar dalam perjalanan, Magrib baru pulang kerja, Isya kecapean yang intinya tak ada waktu untuk melaksanakan sholat, padahal ngakunya orang islam tapi sholat ditinggalkan…hehehe

Padahal jika kita ingat bagaimana kisah Rasulullah SAW dalam perang dan keadaan sesulit apapun beliau tetap melaksanakan sholat, tentu kita pernah mendengar saat sahabat bertanya pada Aisyah istri Rasulullah SAW, “ wahai Ibunda Aisyah bagaimana sholat Rasulullah” ? Ibunda Aisyah menjawa bahwa ia pernah melihat Rasullullah SAW melaksanakan sholat hingga kakinya bengkak dan ia bertanya “ Wahai Rasulullah bukankah Allah SWT telah menjaminmu masuk ke Syurga ?” lalu Rasulullah SAW menjawab apakah aku tidak boleh bersyukur

Seorang sahabat Rasulullah SAW yang bernama Hudzaifah berkata “ Aku mengerjakan shalat bersama Rasulullah SAW, lalu beliau memulainya dengan membaca surat Al-Baqoroh, aku menyangka bahwa beliau akan ruku’ ketika sampai pada ayat keseratus”
Ia (Hudzaifah) berkata “ ternyata beliau melanjutkannya, lalu aku menyangka bahwa beliau akan membaca surat tersebut pada satu rakaat saja, tetapi beliau tetap melanjutkannya dan mengawalinya dengan membaca surat An-nisa.

Kemudian beliau membaca surat Al-imran beliau membacanya dengan tartil (perlahan-lahan) lalu setelah itu beliau ruku, lamanya ruku beliau sama seperti berdirinya, dan lamanya sujud beliau sama seperti berdirinya
Bisakah kita membayangkan lamanya Rasulullah SAW ketika sholat ?

Bagaimana dengan sholat para sahabat dan ulama terdahulu ?

Diriwayatkan dari sa’id bin al-musyyab, ia berkata, “Umar RA gemar melaksanakan sholat pada tengah malam.”

Diriwayatkan dari Muhammad Ibnu Sirin, ia berkata, “Tamim ad-Dari mengkhatamkan al-qur’an seluruhnya dalam satu raka’at.”

Diriwayatkan dari Ibnul Munkadir, ia berkata, Jika aku melihat “Abdullah bin az-zubair tengah mengerjakan shalat, maka seakan-akan aku melihat satu batang pohon yang tertiup angin sedangkan meriam jatuh dimana-mana.” Sufyan berkata, “Dan ia sama sekali tidak memperdulikannya.”

Diriwayatkan dari Bard maula Sa’id al-Musayyab, ia berkata, “Tidaklah shalat dikumandangkan selama empat puluh tahun melainkan Sa’id selalu ada di dalam masjid.”

Lalu bagaimana dengan kita ?

Berapa banyak diantara kita yang melalikan panggilan Allah SWT, saat azan berkumandang kita masih disibukan dengan pekerjaan, disibukan dengan perdagangan dan berbagai urusan-urusan dunia lainnya, saat sang muadzin melafalkan Allahu Akbar Allahu akbar maka sesungguhnya tidak ada melebihi kebesaran Allah disitulah kita harus bisa meninggalkan semua urusan dunia untuk memenuhi dzat yang maha besar,

Hayya Alal falah maka orang-orang yang shalatlah yang akan meraih kemenangan yang sesungguhnya ia menang dalam mengalahkan semua nafsunya untuk memenuhi panggilan Allah yang maha besar

La haula wala quwwata illa billah

Mintalah pertolongan Allah dengan sabar dan shalat

Diklat Online, seminar guru

Tinggalkan komentar